Selama ini katalis ini banyak diimpor dari Amerika Serikat dan perusahaan perminyakan dunia juga banyak menggunakan katalis ini untuk membantu proses pengolahan minyak bumi

Pangkal Pinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) akan menggandeng PT Pertamina (Persero) untuk mempercepat pembangunan pabrik katalis, sehingga bahan baku kaolin di daerah itu memiliki nilai tambah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kita sudah berkunjung ke Pertamina untuk memastikan kerja sama pembangunan pabrik katalis ini," kata Gubernur Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkal Pinang, Selasa.

Ia mengatakan bahan baku produk katalis ini adalah kaolin dan sumber daya alam ini sangat banyak di Pulau Bangka yang belum dikelola dengan baik untuk meningkatkan pembangunan dan perekonomian masyarakat.

"Selama ini katalis ini banyak diimpor dari Amerika Serikat dan perusahaan perminyakan dunia juga banyak menggunakan katalis ini untuk membantu proses pengolahan minyak bumi," ujar Erzaldi.

Menurutnya, kualitas kaolin dari Bangka Belitung tidak diragukan lagi, sehingga ada perusahaan asing yang berminat untuk melakukan investasi.

"Nanti prosesnya lewat kerja sama dengan Pertamina. Ini investasi luar biasa, jangan disia-siakan," ujar Erzaldi.

Ia menambahkan selama ini kaolin asal Bangka yang dibawa ke China tidak memiliki nilai tambah. Sedangkan biaya untuk investasi ini tidak murah sehingga kerja sama dengan Pertamina diharapkan memberi keuntungan bagi Babel dan berdampak sangat baik untuk ekonomi di provinsi tersebut.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang sangat mendukung rencana kerja sama ini dan mudah-mudahan pembangunan pabrik katalis ini cepat terealisasi," katanya.

Baca juga: Presiden minta Pertamina tambah dana pengembangan Katalis Nasional

Baca juga: Pertamina suplai perdana katalis biodiesel

Pewarta: Aprionis
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020