Bogor (ANTARA) -
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan terima kasih kepada seluruh petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana baik di pusat maupun daerah atas kerja keras dan kesigapannya selama ini dalam menyelamatkan dan meringankan beban korban bencana.
Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan pengarahan dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2020 yang diselenggarakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Selasa.
"Saya tahu setiap kali ada bencana bapak ibu yang hadir di sini adalah yang selalu sigap datang pertama menyelamatkan dan meringankan beban para korban sehingga pada kesempatan yang berbahagia ini saya ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja keras di lapangan," ujar Presiden di Sentul, Bogor.
Presiden mengingatkan meskipun seluruh pihak telah bekerja keras membantu para korban bencana, namun penderitaan korban telah terjadi, kerugian masyarakat dan kerugian bangsa harus ditanggung manakala bencana telah terjadi.
Selain itu yang lebih mengkhawatirkan, kata Presiden, dari tahun ke tahun ancaman dan kejadian bencana cenderung meningkat tidak hanya di Indonesia namun juga di negara lain, terutama disebabkan perubahan iklim global serta karena ulah manusia itu sendiri.
Meningkatnya kejadian bencana berdampak pula pada meningkatnya korban jiwa, warga terdampak dan kerugian sosial serta ekonomi yang diakibatkan kerusakan infrastruktur penting.
Oleh karena itu Presiden menekankan pentingnya sebuah solusi permanen yang dimulai dengan pencegahan atau mitigasi bencana.
"Maka itu diperlukan solusi-solusi permanen atau mendekati permanen dalam penanggulangan bencana. Bangunan fisik perlu, tapi yang ingin saya sampaikan yang permanen itu lebih penting. Masih banyak bencana bisa kita cegah, minimal dikurangi," ujar Presiden.
Dia mengatakan salah satu upaya pencegahan bencana longsor misalnya, bisa dengan melakukan pendekatan vegetatif dengan menanam bibit pohon yang memiliki akar kuat dan serabut panjang seperti vetiver dan akar wangi.
Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya tsunami dapat dilakukan dengan menanam tanaman mangrove di bibir pantai.
"Kemarin waktu saya datang di Kecamatan Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, saya sampaikan, di situ juga berulang longsornya. Maka jangan hanya urusan-urusan fisik saja. Ya itu juga penting saya tahu, tanggul penahan penting, tapi yang lebih permanen apabila kita mau merehabilitasi lahan, menanam pohon-pohon dengan akar kuat, " jelas Presiden.
Baca juga: Presiden Jokowi anggarkan Rp1,9 triliun untuk reboisasi nasional
Baca juga: Presiden tekankan pendekatan vegetatif di daerah rawan banjir-longsor
Baca juga: Tiba di Sukajaya, Presiden Jokowi tanam bibit vetiver cegah longsor
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020