London, (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia di London menyusut pada perdagangan Senin waktu setempat, setelah ditutup turun ke posisi terendah lima tahun sebelum akhir pekan, karena melemahnya permintaan energi dan  terus melambatnya ekonomi global mengganggu pasar, kata para dealer.

Sebagaimana dilaporkan AFP, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Februari merosot 1,31 dolar AS menjadi 41,05 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange (NYMEX).

Kontrak Januari telah habis masa berlakunya pada Jumat, setelah dalam perdagangan harian terpuruk ke posisi terendah 32,40 dolar AS per barel -- level terendah sejak Februari 2004.

Harga minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari menyusut 1,49 dolar AS menjadi 42,51 dolar AS per barel di InterContinental Exchange (ICE), London.

Minyak mentah berjangka telah jatuh sejak mencapai rekor tertinggi di atas 147 dolar AS per barel pada Juli, karena sebuah pelambatan ekonomi global telah memangkas permintaan energi dunia.

Sebuah sinyal terbaru dari melemahnya ekonomi seluruh dunia, ikon perusahaan otomotif,Toyota, Jepang, pada Senin, memproyeksikan mengalami rugi operasional untuk pertama kalinya selama ini.

Harga minyak melepaskan kenaikan awal (pada Senin) setelah Toyota Motor Corp mengumumkan  peringatan labanya untuk kali kedua dalam kurang dari tujuh pekan di tengah pelambatan ekonomi global," kata analis  Sucden, Nimit Khamar.

"Volume diperkirakan menjadi tipis dalam dua pekan mendatang karena kami jelang memasuki libur akhir tahun. Namun, ini meningkatkan kemungkinan pergerakan yang lebih rapuh di pasar minyak."

Toyota, yang bersaing dengan GM untuk menjadi  produsen otomotif terbesar di dunia, mengatakan menghadapi sebuah "krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya" karena pelambatan global, dan diperkirakan merugi 150 miliar yen (1,69 miliar dolar AS) tahun ini -- untuk pertama kalinnya sejak memulai laporan pendapatan pada 1941.

Pada Jumat, para investor berlomba untuk menjual kontrak Januari New York sebelum berakhir masa berlakunya, membantu menekan harga minyak New York di bawah 33 dolar per barel,  menurut para analis.

Stok minyak di Cushing, Oklahoma, tempat dimana gudang minyak  New York berada, berada dalam kapasitas maksimum. Lebih banyaknya minyak yang diparkir di sana pada akhir sesi Jumat, mendorong para investor melakukan aksi jual, tambah mereka.

"Bagian dari alasan mengapa (minyak mentah New York crude) diperdagangkan pada seperti sebuah diskon, menjadikan Brent turun untuk meningkatkan stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma," kata para analis konsultan energi John Hall Associates.

"Cushing  adalah sebuah penghubung transit utama untuk industri minyak AS dan informasi terakhir dari pemerintah AS mengungkapkan stoknya melonjak menjadi 5,0 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Desember -- pergerakan mingguan terbesar sejak pencatatan untuk penghubung ini dimulai pada 2004.

"Stok di sisni sekarang berada pada level tertinggi sejak Mei 2007."

Dalam merespon penurunan harga minyak pekan lalu, Presiden OPEC Chakib Khelil, mengatakan, kartel akan melalukan pengurangan produksi hingga harga stabil.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari minyak mentah dunia, pada Rabu lalu, menyepakati pemotongan produksi 2,2 juta barel per hari (bph) dalam upaya menopang harga.

Khelil, yang juga menteri minyak Aljazair, mengatakan harga minyak dapat merosot lebih jauh, jika OPEC tidak melakukan penurunan pada September dan Oktober.

Tetapi banyak pedagang mempertanyakan apakah seluruh anggota OPEC akan sepenuhnya melaksanakan kesepakatan pengurangan produksi terakhir tersebut.(*)

   

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008