"Semuanya ada 14 benda, ada yang berbentuk lumpang (lingga), ada juga sejumlah patung berbagai bentuk," kata seorang perangkat Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Sudarno (45), di Temanggung, Senin.
Temuan lainnya berupa bagian bangunan tembok dari tatanan batu dengan panjang sekitar sepuluh meter dan tinggi sekitar 2,5 meter.
Ia mengatakan, temuan pertama kali terjadi sekitar sebulan lalu oleh para penambang.
Ia memerkirakan, benda-benda yang ditemukan di lokasi penambangan pasir Tempurung, Dusun Liyangan, Desa Purbosari, di kawasan timur lereng Gunung Sindoro itu peninggalan zaman Kerajaan Mataram Hindu.
Perangkat desa setempat telah melaporkan temuan itu kepada pihak pemerintah Kecamatan Ngadirejo, Temanggung untuk ditindaklanjuti. Aparat keamanan setempat telah mendatangi lokasi itu dan melakukan pendataan.
Hingga Senin (22/12), sejumlah penambang pasir di lokasi yang total luasnya mencapai sekitar 3.600 meter persegi milik warga setempat itu, masih mengumpulkan benda-benda tersebut dan mengamankannya di sebuah gubug milik penambang. Lokasi itu ditambang pasirnya oleh masyarakat setempat sejak sekitar satu bulan terakhir.
Salah seorang penambang bernama Rusminto (52) mengaku, tidak berani mengambil atau menyimpan benda-benda itu.
"Kami hanya mengamankan disini, takut ada kejadian apa-apa," katanya.
Kepala Dusun Liyangan, Hadi Wiyono (50), mengaku, para penambang telah melaporkan kepada aparat pemerintah setempat tentang temuan benda-benda yang diduga bersejarah itu.
Salah satu temuan berupa patung, katanya, tertulis angka 1257 dengan huruf Jawa.
"Mungkin menyebut angka tahun pembuatan," katanya.
Kemungkinan, katanya, masih akan terjadi temuan benda-benda lainnya dari lokasi penambangan itu.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008