"Kalau sampai UKM jebol karena diabaikan maka Indonesia bangkrut," kata Suryadharma Ali, di Sidoarjo, Jawa Timur saat meresmikan Kampung Sepatu dan Sandal di Krian, Sidoarjo.
Ia mengatakan, UKM merupakan benteng pertahanan ekonomi nasional sehingga bila sektor tersebut diabaikan sama artinya tidak menjaga benteng pertahanan Indonesia.
Sektor UMKM menjadi segmen bisnis mayoritas di Tanah Air yang jumlahnya pada 2007 mencapai 49,8 juta unit tersebar di seluruh Indonesia atau sama artinya dengan lebih dari 99 persen pelaku usaha di Indonesia bergerak pada skala UMKM.
"UMKM harus ditingkatkan kemampuan dan daya saingnya sehingga mampu terus berinovasi," katanya.
Ia meminta agar semua pihak mempedulikan perkembangan UMKM dan turut serta memberikan sumbangsih untuk meningkatkan kemampuan dan daya saing sektor UMKM.
Menurut dia, bila UMKM dibiarkan tidak mampu bersaing maka sektor itu akan tergilas roda bisnis yang terus bergerak.
Padahal sektor tersebut amat potensial untuk tumbuh dan berkembang serta menghasilkan produk-produk berskala internasional.
Itu terbukti dengan banyaknya produk garmen maupun sepatu dan produk lainnya diproduksi di Indonesia tetapi dibandrol dengan merek ternama.
"Kita mempunyai kualitas internasional tetapi masih sebatas sebagai tukang jahit saja," katanya.
Fakta itu menjadi bukti bahwa sebenarnya UMKM mampu menghasilkan produk yang diterima oleh pasar internasional.
Menteri mengajak kepada pelaku UMKM untuk mulai dari sekarang merintis merek dalam negeri dengan kualitas internasional.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008