Ada 80 komoditas baru yang terpilih menjadi paket komoditas Jember hasil SBH 2018 di antaranya bioskop, power bank, angkutan udara, tas tarvel atau koper

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jember memasukkan bioskop sebagai salah satu komoditas baru dalam perhitungan inflasi atau Indeks Harga Konsumen (IHK) per Januari 2020 di Kabupaten Jember karena pemutakhiran data yang disesuaikan dengan hasil survei biaya hidup (SBH) 2018.

"Ada 80 komoditas baru yang terpilih menjadi paket komoditas Jember hasil SBH 2018 di antaranya bioskop, power bank, angkutan udara, tas tarvel atau koper, tarif kendaraan roda empat dan dua secara daring (online), aki, jasa penitipan anak, servis AC, spring bed, dan ongkos binatu atau laundry," kata Kasi Statistik Distribusi BPS Jember Candra Birawa di Kantor BPS Jember, Senin.

Menurutnya ada komoditas baru yang dimasukkan, namun ada komoditas lama yang dibuang atau dihilangkan sebanyak 83 komoditas karena sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman seperti tarif puskesmas, personal komputer/desktop, modem internet, VCD/DVD player, kamera, VCD/DVD, playstation, majalah remaja, tarif sewa becak, dan biaya akses internet di warnet.

"Untuk di Jember, jumlah komoditas terpilih hasil SBH 2018 sebanyak 358 komoditas, dengan 80 komoditas baru yang terpilih dan 83 komoditas yang dihilangkan sesuai dengan kondisi riil di Jember," tuturnya.

Ia menjelaskan komoditas yang dikonsumsi dan paket komoditas terpilih di tiap kabupaten/kota di Jawa Timur tidaklah sama karena disesuaikan dengan kondisi nyata di masing-masing kabupaten/kota setempat.

"Ada 30 komoditas di Jember yang terpilih dengan bobot tertinggi berdasarkan SBH 2018 yakni tukang bukan mandor, daging sapi, bakso siap santap, telur ayam ras, angkutan udara, tarif rumah sakit, rokok kretek, tempe, air kemasan, dan sabun detergen bubuk/cair," katanya.

Sedangkan rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga sebulan di Jember berdasarkan SBH 2018 tercatat sebesar Rp5,34 juta dan angka itu mengalami perubahan sebesar 55,12 persen dibandingkan pada SBH 2012 yang tercatat sebesar Rp3,48 juta.

Candra mengatakan adanya berbagai perubahan yang terjadi pada masyarakat seperti perkembangan teknologi informasi, perubahan pendapatan masyarakat, perubahan pola penawaran dan permintaan barang/jasa, perubahan kualitas dan kuantitas barang/jasa, serta perubahan sikap dan perilaku masyarakat dapat mengubah pola konsumsi.

"Adanya perubahan itu mengakibatkan paket komoditas dan diagram timbang hasil SBH 2012 yang sebelumnya digunakan sebagai tahun dasar sudah tidak sesuai lagi untuk menggambarkan keadaan saat ini, sehingga perhitungan inflasi per Januari 2020 berdasarkan diagram timbang hasil SBH 2016," ujarnya.

Baca juga: BPS masukkan 98 komoditas baru nasional, termasuk jasa penitipan anak
Baca juga: Kenaikan harga rokok picu inflasi di Jawa Tengah pada Januari 2020
Baca juga: Mulai 3 Februari, BPS rilis inflasi dengan pemutakhiran pola konsumsi

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020