Kotabaru (ANTARA News) - Kepala Cabang PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), Kotabaru, Kalimantan Selatan, Mahmud, Senin menyatakan, sebagian besar dana yang dipinjamkan untuk modal usaha mikro kecil dana menengah (UMKM) binaanya macet.
"Kami sering mengalami kesulitan mencari usaha kecil yang benar-benar mampu untuk mengembangkan usahanya, karena banyak usaha kecil yang kami biayai macet tidak dapat mengembalikan modalnya," jelas Mahmud, dengan didampingi Kabid Pemasaran PT Jamsostek, Samsudin.
Menurut Mahmud, permasalah utama penyebab macetnya usaha tersebut, akibat minimnya sumberdaya manusia yang mampu mengatur keuangan dan usaha yang dijalankan industri kecil itu.
"Sebagian besar mereka masih mengelola usahanya dengan gaya tradisional, sehingga usaha tersebut tidak mampu bersaing dalam kondisi yang sedikit berubah," katanya.
Sementara usaha yang dijalankannya harus selalu melakukan perbaikan, baik perbaikan manajemen/pengelolaan perusahaan serta perbaikan hasil produksi yang diolah, dalam menghadapi arus persaingan di dunia usaha.
Mahmud mengemukakan, idealnya UMKM yang akan mendapatkan usaha pinjaman lunak tersebut, harus didampingi oleh petugas/konsultan yang selalu membimbing agar pengelola industri kecil itu dapat menjalankan usahannya dengan sehat.
"Dan konsultan pendamping itu dapat disediakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi, sementara kami hanya menyediakan dana untuk usahaa mereka," ujar Mahmud.
Mahmud menjelaskan, hingga saat ini ia telah mengucurkan dana Rp60 juta untuk 13 UMKM yang menjadi anak binaanya.
"Setelah dua sampai tiga kali mengansur, usaha tersebut macet dan modalnya habis. Kami tidak tahu harus bagaimana lagi," terangnya.
Karena proposal yang diajukan ke PT Jamsostek saat hendak meminjam dana cukup bagus dan rapi, namun setalh mendapatkan pinjaman dua sampai tiga bulan macet.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008