jebolnya tanggul membuat warga panik

Tangerang (ANTARA) - Ketinggian air banjir yang melanda wilayah Periuk, Kota Tangerang, Banten, semakin meningkat akibat jebolnya tanggul di Perumahan Periuk Damai, Senin sore.

"Ketinggian air di Perumahan Periuk Damai lebih dari dua meter. Warga sekarang sedang di evakuasi oleh petugas," ujar Kabiro Humas PMI Kota Tangerang, Ade Kurniawan di Tangerang, Senin.

Menurut dia, banjir sebagian besar sudah merendam pemukiman warga hampir ke atas rumah. "Jebolnya tanggul membuat warga panik karena banjir datang secara mendadak," katanya.

Baca juga: Arief: Banjir di Periuk akibat intensitas curah hujan tinggi
Baca juga: Banjir di Periuk Tangerang belum surut hingga hari ketiga
​​​​​​

Saat ini, warga dievakuasi ke Masjid Al Jihad dan penerangan di pemukiman pun sudah di padamkan oleh PLN. "Seluruhnya sedang evakuasi ke tempat aman," ujarnya.

Sebelumnya Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah dalam tulisan di media sosialnya menginfokan jebolnya tanggul di perumahan itu.

"Kami dapat info tanggul periuk damai jebol, petugas kami langsung ke lokasi dan membantu warga. Kami berusaha menanggulanginya secepat mungkin," katanya.

Perlu diketahui, banjir wilayah Periuk terjadi sejak Sabtu (1/2/2020) dan petugas masih berusaha melakukan evakuasi warga ke tempat yang lebih aman.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas PUPR Kota Tangerang yakni Taufik Syahzaeni mengatakan, telah menyiapkan skenario penanganan banjir.

Penanganan tersebut seperti penambahan pompa penyedot air di Garden City dan Perumahan Total Persada, penutup kebocoran di pintu air mutiara pluit, pemasangan kisdam dan perbaikan tanggul yang bocor.

"Saat ini dilakukan pembangunan jembatan apung untuk bisa dilalui warga serta pengangkatan eceng gondok agar aliran air lancar," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Tangerang siapkan perahu hingga jembatan apung di lokasi banjir
Baca juga: Mayoritas warga terdampak banjir Tangerang alami gatal dan batuk
Baca juga: Ratusan nasi bungkus dikirim untuk korban banjir Periuk Tangerang


Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020