Jakarta (ANTARA News) - Latihan gabungan antiteror TNI-Polri, Senin (22/12) secara resmi ditutup, dalam sebuah acara militer yang dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso di Pangkalan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta. Penutupan latihan gabungan antiteror TNI-Polri ditandai dengan pelepasan pita secara simbolis yang dikenakan pasukan TNI-Polri, oleh Panglima TNI. Ia mengatakan, kerjasama TNI-Polri khususnya dalam penanganan antiteror dapat terus ditingkatkan dimasa datang. Hadir dalam upacara penutupan ini Menko Polhukam Widodo AS, Menhan Juwono Sudarsono, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, serta sejumlah perwira tinggi dari TNI dan Polri. Latihan gabungan dibuka pada 19 Desember 2008 di Mabes Polri oleh Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri, sedang praktek di lapangan dilakukan pada Minggu 21 Desember di sejumlah titik di Jakarta. Indonesia Minggu (21/12) menuntaskan geladi lapang latihan gabungan antiteror TNI-Polri, yang langsung disaksikan Menko Polhukam Widodo Adi Sutjipto, Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Santoso dan Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri secara telekonferensi. Geladi lapang latihan gabungan antiteror TNI-Polri dilaksanakan secara serentak di di Selat Malaka, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar. Skenario geladi lapang latihan gabungan antiteror tersebut, mulai dari pembebasan kepala negara, tamu negara, pejabat daerah, pendudukan obyek vital seperti kantor telekomunikasi, kantor bursa efek, penyanderaan warga negara asing di kedutaan, hotel berbintang hingga pendudukan bandara, pembajakan pesawat dan kapal tanker. Di Jakarta geladi lapang berlangsung di gedung Bursa Efek Indonesia, dua hotel, Bandara Halim Perdanakusuma dan Pelabuhan Tanjung Priok. Sedangkan di Semarang, latihan berlangsung di gedung Telkom, dua hotel, dan di Yogyakarta berlangsung di salah satu hotel. Latihan di Surabaya berlangsung di tiga hotel, sedangkan di Denpasar berlangsung di dua hotel dan satu kafe.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008