Jakarta, (ANTARA News) - Pemerintah mengakui bahwa utang valas yang jatuh tempo pada 2009 akan menekan cadangan devisa RI pada 2009 namun diyakini akan ada penggantian atas cadangan devisa yang terpakai.
"Ya pasti ada dong (pengaruhnya), tapi kan bukan berarti hilang kemudian tidak ada replacement, pasti akan ada penggantinya," kata Menteri Keuangan/PltB Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati usai rapat pimpinan eselon I di Gedung AA Maramis Depkeu Jakarta, Senin.
Menurut dia, seberapa besar pengaruh utang valas terhadap cadangan devisa dapat dihitung dari seberapa besar resiko atas utang valas itu.
"Kalau kita menghitung risiko, kita lihat saja dari eksposure yang jatuh tempo satu tahun kemudian, bagaimana komposisinya," katanya.
Menurut dia, untuk utang valas pemerintah tahun 2009, pihaknya sudah melakukan perhitungan termasuk kemungkinan resiko pada tahun 2009.
Di tempat yang sama Dirjen Kekayaan Negara Depkeu, Hadiyanto mengatakan, akan nilai aset negara pada akhir tahun akan bertambah dari valuasi yang telah dilakukan hingga semester I 2008 yang mencapai Rp510 triliun.
"Itu kan semester I 2008, semester II pasti bertambah. Ini nanti laporannya di Januari 2009 diharapkan sudah keluar lagi," katanya.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya akan bekerja keras agar inventarisasi dan penilaian aset negara dapat diselesaikan pada 2009.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008