Jakarta, (ANTARA News) - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) akan memfokuskan pemeriksaan kepada hal-hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan memiliki nilai strategis pada kondisi krisis global 2009.
"Pemeriksaan tematik dan isu strategis dalam rencana kerja pelaksana tahun anggaran 2009, hasilnya sangat ditunggu oleh masyarakat karena pemeriksaan ini menyangkut hajat hidup orang banyak dan memiliki nilai strategis," kata Ketua BPK, Anwar Nasution.
Anwar menyatakan hal itu dalam pengarahannya pada pembukaan rapat kerja pelaksana pemeriksa BPK 2008 di Kantor Pusat BPK Jakarta, Senin.
"Salah satu kenyataan riil yang dihadapi saat ini, adalah munculnya pengangguran baru yang berasal dari pekerja yang terkena PHK dan pemulangan TKI dari luar negeri, akibatnya pengangguran menjadi bertambah," jelasnya.
Akhirnya kantong-kantong kemiskinan semakin bertambah sehingga beban pemerintah semakin berat terutama dalam hal pelayanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya.
Selain itu, pemerintah juga dituntut melakukan upaya penyelamatan anggaran antara lain mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan dalam negeri dalam pemenuhan APBN.
"Dengan memperhatikan kondisi negara seperti ini maka pemeriksaan tematik dan isu strategis yang ditetapkan sidang Dewan Pimpinan BPK 2 Desember lalu, sangat relevan," katanya.
Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan atas program Jamkesmas, Wajar Dikdas 9 tahun, pembangunan jalan dan jembatan, serta dekonsentrasi/tugas pembantuan.
Juga pemeriksaan isu strategis yang meliputi penerimaan negara, pengelolaan hutan, penyelenggaraan Pemilu 2009, dan operasional Bank Pembangunan Daerah (BPD).(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008