Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres Jakarta, Senin, untuk berdiskusi mengenai pengembangan konsep ekonomi berkecukupan atau sufficiency economy philosophy (SEP) yang bisa dimulai dari pesantren.

Ari mengatakan pendekatan filosofi ekonomi berkecukupan dapat menciptakan keseimbangan pembangunan desa dan kota, dan pesantren menjadi permulaan yang baik untuk penerapan konsep tersebut.

"Salah satu yang bisa digunakan untuk melakukan pemberdayaan pedesaan, sekaligus juga ke arah economic sufficiency itu adalah pesantren," kata Ari di Kantor Wapres Jakarta, Senin.

Pesantren, lanjut Ari, dapat menjadi pangkal dari pengembangan ekonomi berkecukupan karena di sekolah berbasis Islam itu diajarkan berbagai keahlian, termasuk pertanian. Pertanian menjadi salah satu aspek yang dapat dikembangkan dalam menjalankan konsep ekonomi berkecukupan tersebut.

"Yang kita harus lakukan adalah memasukkan ide-ide baru, terutama teknologi dan juga hal-hal yang bersifat bagaimana melihat perkotaan itu sebagai kesempatan, bukan berarti desa akan menjadi kota," jelas mantan dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI itu.

Sufficiency economy merupakan prinsip menjalankan kehidupan dengan ekonomi cukup, tidak berlebihan, serta tetap menjaga kondisi lingkungan hidup, kata Ari. Dengan menerapkan konsep tersebut, maka pembangunan desa, yang saat ini gencar dilakukan Pemerintah, dapat berjalan sesuai dengan fungsinya, yakni desa yang berkembang seperti kota, bukan desa menjadi kota.

"Paul Krugman (ekonom AS) bilang kalau sektor perkotaan dibiarkan terus maju, itu lama-lama akan menggerus pedesaan, sehingga bahayanya nanti desa menjadi seperti kota, dimana lahan hijau hilang, dan kemudian tetap saja ada ketimpangan pendapatan. Oleh karena itu pedesaan perlu diberdayakan," ujarnya.

Konsep ekonomi berkecukupan sudah dijalankan di beberapa negara, termasuk Thailand. Di Thailand, SEP diterapkan di lebih dari 23.000 desa, dengan mendapatkan dukungan dari Pemerintah Thailand.

Berkebalikan dari prinsip ekonomi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, SEP lebih menekankan pada upaya memaksimalkan kepentingan semua pihak dan berfokus pada keuntungan jangka panjang. Ekonomi berkecukupan mengutamakan tiga komponen yang saling terkait, yaitu kewajaran, moderasi dan kehati-hatian.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Gus Sholah hebat dalam membangun ukhuwah Islamiyah

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tidak terganggu hoaks tentang dirinya

Baca juga: Wapres Ma'ruf harap NU ambil peran perdamaian

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2020