Jambi (ANTARA News) - Pertamina akan merealisasikan pembangunan tangki penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kapasitas 100 juta liter per bulan di Muarosabak, Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) Provinsi Jambi. "Pertamina sudah membicarakan pembangunan tangki penampungan BBM di Muarosabak itu dengan Pemprov Jambi, karena Depot Pertamina yang berada di Kota Jambi dinilai sudah tidak layak akibat pendangkalan alur Sungai Batanghari," kata Gubernur Jambi H Zulkifli Nurdin di Jambi, Minggu. Pemprov Jambi akan memberikan lahan pembangunan tanki BBM Pertamina tersebut, sehingga diharapkan ke depan distribusi BBM untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di daerah itu berjalan lancar. Sebab pada 2007 dan 2008 distribusi BBM ke Jambi sempat terganggu dan terjadi kelangkaan akibat pendangkalan alur Sungai Bantanghari, karena kapal tangker pengangkut distribusi BBM dari kilang minyak Plaju-Palembang, Sumatera Selatan, dan Tanjung Uban tidak bisa merapat ke Depot Pertamina di Kota Jambi. "Atas dasar itu Pemprov Jambi mengusulkan kepada Pertamina untuk memindahkan Depot di Kota Jambi ke ambang luar, sebab jarak Depot Pertamina Jambi dari ambang luar mencapai 180 mil, sedangkan Muarosabak hanya 18 mil dari ambang luar," katanya. Tangki penampungan Pertamina di Muarosabak itu nanti akan terintegrasi atau sejalan dengan pengembangan kawasan industri dan Pelabuhan ekspor Muarosabak yang akan dimulai pada 2009. Zulkifli mengakui juga ada investor dalam negeri yang siap membangun tangki penampungan BBM di Muarosabak itu. "Saya sudah membawa investor ke Jambi yang siap membangun tangki penampungan BBM, karena selain memiliki modal hampir 20 juta dolar AS, juga sudah ada bank yang menjamin keuangan kepada Pertamina," katanya. Pembangunan tangki penampungan di wilayah pantai timur Provinsi Jambi itu juga sejalan dengan kesepakatan antara Pemprov Jambi, DPRD Provinsi Jambi dan Pertamina. Rencana itu muncul setelah mencuat masalah kelangkaan BBM di Jambi, khususnya premium dan solar yang mengakibatkan antrian panjang kendaraan di seluruh SPBU di daerah itu. Ia menjelaskan, pembangunan tangki penampungan di hilir Sungai Batanghari Tanjabtim, sejalan dengan rencana penambahan kuota BBM yang diusulkan ke pemerintah pusat melalui Komisi VII DPR RI. Penambahan kuota BBM itu di antaranya solar dari 700 kiloliter (kl) per hari menjadi 850 kl, premium dari 600 kl menjadi 700 kl, minyak tanah dari kebutuhan per hari 300 kl menjadi 400 kl. Sementara untuk kebutuhan BBM industri dari 200 kl per hari menjadi 350 kl, dan kebutuhan BBM solar PT PLN Jambi 200 kl menjadi 350 kl per hari. Alasan penambahan BBM itu karena meningkatnya jumlah penduduk dan jumlah kendaraan sejak tahun 2005 hampir mencapai 54 persen. Industri minyak mentah kelapa sawit (Crude Palm Oil-CPO) dari 12 menjadi 37 perusahaan, serta meningkatnya perusahaan pertambangan batu bara dan industri pengolahan aspal yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Jambi. Lalu juga terjadi penambahan kapal motor nelayan mencapai 3.243 unit yang seluruhnya membutuhkan BBM baik premium, solar maupun minyak tanah.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008