Kandahar, Afganistan, (ANTARA News) - Taliban pada Minggu mengecam rencana Amerika Serikat yang akan menambah 30.000 tentara di Afganistan. Taliban memperingatkan pasukan sekutu pimpinan AS akan kalah seperti Rusia yang menduduki negara itu pada tahun 1980-an.
Pernyataan menantang dari kelompok yang digulingkan AS tahun 2001 itu muncul setelah perwira tertinggi Amerika Serikat berjanji mengirim tentara tambahan.
Laksamana Mike Mullen, ketua gabungan kepala staf Amerika Serikat, pada Sabtu menyatakan Washington bisa mengirim sampai 30.000 lagi tentara ke Afganistan pada musim panas mendatang, yang hampir menggandakan jumlah tentara Amerika Serikat di sana.
"Setiap hari, mereka (orang Amerika Serikat) mengubah pidato untuk menyembunyikan kekalahan mereka," kata jurubicara Taliban Yousuf Ahmadi kepada kantor berita Prancis AFP lewat telepon dari tempat tak diketahui.
"Mereka sekarang mau mengirim lebih banyak tentara ke Afganistan. Rusia juga mengirim tentara sebanyak itu, tapi secara menyedihkan dikalahkan," katanya, merujuk pada perang terkutuk sedasawarsa, yang dilancarkan Uni Soviet di negara terkoyak perang tersebut.
"Kalau Amerika Serikat menambah pasukannya seperti yang dilakukan Rusia, mereka juga dengan kejam akan dikalahkan," kata Ahmadi, jurubicara utama Taliban, yang menyatakan berbicara atas nama pemimpin buron Mullah Mohammad Omar.
"Lebih banyak tentara berarti lebih banyak sasaran bagi Taliban," katanya.
Jenderal David McKiernan, panglima Amerika Serikat di Afganistan, meminta tambahan lebih dari 20.000 tentara Amerika Serikat untuk melawan peningkatan kekerasan pejuang, tujuh tahun sesudah pasukan negara adidaya itu lebih dulu menyerbu negara tersebut untuk menggulingkan Taliban dari kekuasaan.
Sejak digulingkan dari pemerintahan, Taliban --yang dituding bekerja sama dengan pejuang asing Alqaida-- menggencarkan serangan di Kandahar terhadap tentara Afghanistan dan asing setiap tahun.
Afganistan pada Minggu menyambut janji penambahan ribuan tentara Amerika Serikat dalam enam bulan, tapi menyatakan mereka harus digelar di wilayah rawan selatan dan di perbatasan dengan Pakistan.
Jurubicara kementerian luar negeri Afganistan Sultan Ahmad Baheen menyatakan Kabul mengharapkan pasukan baru itu dikirim ke tempat gerilyawan Taliban paling giat. Kelompok tersebut kian meningkatkan serangan berdarah dalam waktu belakangan.
"Kami menyambut peningkatan jumlah pasukan Amerika Serikat di Afganistan. Kami memiliki dua tuntutan," kata Baheen kepada AFP.
"Pertama, pasukan ini harus digelar di tempat mereka dibutuhkan, khususnya di propinsi Helmand (selatan), dan sepanjang perbatasan timur kami dengan Pakistan, tempat gerilyawan menyusup ke negara kami," katanya.
"Kedua, penambahan ini harus meningkatkan pelatihan dan peralatan pasukan keamanan negara Afganistan agar mereka dapat membantu lebih baik untuk memerangi teror dan mempertahankan negara," katanya.
Sisa gerilyawan Taliban meningkatkan serangan dalam beberapa tahun belakangan, khususnya di bagian selatan dan timur Afganistan di sepanjang perbatasan dengan Pakistan.
Pejabat Afganistan menyatakan gerilyawan membuat tempat perlindungan di daerah suku bergolak Pakistan di perbatasan itu dan menuduh Islamabad tidak banyak berbuat untuk menghentikan gerakan lintas perbatasan terhadap pasukan Afganistan dan asing di negara terkoyak perang tersebut.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008