Surabaya (ANTARA News) - Pengurus Persebaya Surabaya mengancam akan setengah hati membayar gaji pemain, jika penampilan mereka tidak "all out" saat membela tim di putaran kedua kompetisi divisi utama yang dimulai Januari 2009 mendatang. Hal itu ditegaskan Ketua Umum Persebaya Saleh Ismail Mukadar kepada wartawan di Surabaya, Minggu, menanggapi sikap setengah hati sebagian besar pemain dalam membela klub setelah tujuh rekannya didepak dari tim. "Kalau mereka menyebut dirinya profesional, seharusnya tidak perlu bersikap begitu. Keluar masuk pemain dalam sebuah klub itu hal yang biasa dan tidak perlu dipermasalahkan," tegasnya. Tujuh pemain Persebaya yang dilepas adalah Bejo Sugiantoro, Putu Gede, Purwanto, Fachrudin, Jordi Kartiko, Rustanto Sri Wahono, dan kiper Kurnia Sandy. Pelepasan pemain yang memiliki kontrak berkisar Rp300 juta hingga Rp550 juta itu, mengurangi beban pengeluaran gaji hingga Rp180 juta per bulan. "Kalau di kompetisi mereka (pemain yang masih tersisa) mainnya setengah hati, kita juga tidak segan-segan membayar mereka dengan setengah hati juga. Buat apa kami mati-matian cari duit, tapi pemain bersikap seenaknya sendiri," katanya dengan nada tinggi dan emosional. Ketua Komisi E DPRD Jatim ini juga menganggap pemain Persebaya hanya memikirkan kepentingan sendiri dan tidak memahami kesulitan yang dialami klub. "Pemain berpikir bagaimana bisa beli mobil, rumah, tanah atau keperluan lain, sementara kami sebagai pengurus harus berpikir akan menjual rumah, mobil dan tanah yang mana untuk membayar gaji mereka," katanya. "Apa yang dialami pemain Persebaya, sebenarnya masih lebih baik dibanding klub lain. Kami masih memberi penawaran kepada pemain soal rasionalisasi, tapi ada klub lain langsung memutus sepihak tanpa peduli nasib pemain," tambah Saleh. Ia mengungkapkan keputusan melepas tujuh pemain dilakukan dengan tidak mudah, karena di satu sisi Persebaya ingin mengejar target juara, tapi sisi lain, klub sedang mengalami krisis keuangan. Pelepasan tujuh pemain itu juga sudah dipikirkan matang-matang dan tidak sampai mengganggu kekuatan tim secara keseluruhan. Soal kabar akan hengkangnya tiga asisten pelatih mengikuti jejak pelatih kepala Freddy Muli yang kontraknya tidak diperpanjang, Saleh Mukadar belum bersedia komentar karena tidak mendapat laporan resmi dari manajemen. "Biar nanti manajemen yang tanya kepada mereka, masih sanggup nggak naik pangkat jadi pelatih dan menangani tim. Kalau nggak sanggup, kita akan cari gantinya," ujarnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008