Denpasar (ANTARA News) - Sejumlah turis manca negara yang ditemui ANTARA News di kawasan wisata Kuta dan Nusadua, Bali, Minggu, mengaku merasa semakin aman dan tidak terganggu atas jalan latihan bersama penanggulangan teror yang dilakukan jajaran Kodam IX/Udayana dan Polda Bali di sejumlah lokasi wisata.
"Oo tidak. Sama sekali tidak. Ini bagus sekali, bukti pemerintah Anda serius mengamankan daerah ini dan seluruh negara Anda. Kami senang sekali menyaksikan tentara Indonesia berlatih seperti ini, profesional dan cepat gerakannya," kata Alistair McArthur, wisatawan asal Inggris, yang sedang menginap di Nusadua.
McArthur datang ke Bali bersama isteri dan dua anaknya sejak beberapa hari lalu. Mereka memanfaatkan jasa biro perjalanan di negaranya, yang memberi penjelasan tentang situasi terakhir Indonesia dan Bali. Di Bali mereka juga bertemu dengan rekan-rekan senegaranya, yang langsung menuju arena latihan di hotel itu setelah mengetahui kehadiran Tim Anti Teror Batalion Infantri 900/Raiders.
Dalam latihan di The Westin, Nusadua, Tim Anti Teror Batalion Infantri 900/Raider diasumsikan bisa membebaskan sejumlah sandera dari tangan para teroris yang memakai kesempatan dalam satu gelaran konferensi internasional di hotel itu. Teroris kemudian diketahui memakai satu kamar sebagai "ruang komando" mereka, sekaligus tempat menampung beberapa sandera penting.
Oleh tim anti teror itu, pintu
luar kamar hotel itu harus diledakkan memakai peledak dalam skala mini, setelah mereka diturunkan dari helikopter dengan memakai metode "fast rope". Sebagian besar adegan-adegan itu bisa langsung disaksikan sejumlah turis manca negara yang sedang menginap di The Westin.
Beberapa di antara para turis itu, bahkan tetap bebas melenggang dengan pakaian renangnya di antara para personil TNI-AD yang sedang serius berlatih dan memasang telinganya di radio genggam masing-masing.
Di kawasan Kuta, yang sebagian jalannya ditutup di sekitar Hotel Hard Rock, yang dipakai sebagai arena latihan serupa, para turis manca negara yang berada di sana juga merasa tidak terganggu dengan kehadiran sejumlah besar pasukan TNI-AD dan polisi bersenjata lengkap, serta kendaraan-kendaraan lapis bajanya.
Bahkan, Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Hotmangaradja Pandjaitan, dan sejawat polisinya, Kepala Polda Bali, Inspektur Jenderal Polisi Ashikin Husein, menyempatkan berbincang-bincang dengan sejumlah turis manca negara itu.
"Kami tahu ada ancaman teror dan bom di mana-mana. Mudah mengetahui hal itu dari media massa. Yang kami lihat kali ini adalah langkah pencegahan yang sesungguhnya diberikan pada kami dan warga Bali agar ancaman itu tidak menjadi kenyataan. Ngeri sekali melihat yang terjadi di Mumbai," kata Elizabeth Brown, warga Australia, yang berada di Bali bersama suaminya untuk menghabiskan waktu tutup tahun kali ini.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008