Kalau tidak, maka Dinas SDA bisa berkilah kan tidak ada anggaran tahun ini maka tidak bisa dilakukan rehabilitasi saluran air
Jakarta (ANTARA) - Pengamat tata kota Universitas Trisakti Nirwono Joga menyarankan anggota DPRD DKI menyisir anggaran rehabilitasi saluran air untuk menangani banjir di Jakarta.
Sebab, ia menilai penyebab banjir berulang yang diprediksi dapat berlangsung hingga Maret, terutama di kawasan Sunter, Kedoya dan sekitar Monumen Nasional diakibatkan saluran drainase yang buruk.
"Maka teman-teman DPRD sisir kembali anggaran 2020, ada tidak rehabilitasi saluran air? Ada tidak penataan kawasan yang kerap terdampak banjir, seperti Sunter dan Kedoya?" ujar dia di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, penyisiran ulang anggaran sebagai langkah penting agar pekerjaan satuan perangkat kerja daerah yang mengurus banjir, yakni Dinas Sumber Daya Air, menjadi lebih jelas.
"Kalau tidak, maka Dinas SDA bisa berkilah kan tidak ada anggaran tahun ini maka tidak bisa dilakukan rehabilitasi saluran air," kata dia.
Nirwono menyebut saluran drainase kawasan Monas, hanya memiliki kedalaman 1,5 meter, Kedoya dan Sunter hanya setinggi 50 centimeter, sehingga tak mampu menampung air.
"Seharusnya Kedoya dan Sunter sampai 1,5 meter, dan Thamrin tiga meter karena merupakan objek vital," kata dia.
Baca juga: Penanganan banjir Underpass Kemayoran tanggung jawab PPK Kemayoran
Baca juga: Banjir sebabkan warga pilih apartemen sebagai hunian
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020