Jakarta, (ANTARA News) - Depnakertrans akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) terkait dengan pencapaiannya dalam dua tahun terakhir.
Menakertrans Erman Suparno di sarasehan ketenagakerjaan di Bogor, Sabtu, membenarkan munculnya pertanyaan dari sejumlah kalangan termasuk DPR tentang kinerja BNP2TKI terkait menurunnya penempatan TKI ke luar negeri pada 2008.
Data di Depnakertrans menunjukkan pada 2005 ditempatkan 474.218 TKI, pada 2006 naik menjadi 611.836 TKI. Selanjutnya pada pertengahan tahun 2007 BNP2TKI berdiri dan mulai beroperasi dengan penempatan TKI naik menjadi 696.744, tetapi pada 2008 turun menjadi 546.645 TKI.
Di sisi lain, APBN untuk program penempatan TKI sejak berdirinya BNP2TKI meningkat terus.
Pada 2008, kata Erman, anggaran BNP2TKI naik lima kali lipat, tetapi penempatan TKI turun dari target satu juta menjadi 546.645 TKI saja.
"Kritik bahwa terjadi pemborosan anggaran karena dengan dana yang lima kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetapi jumlah penempatan TKI malah menurun, memang tepat sekali," kata Erman.
Di sisi lain, penempatan TKI ke Korsel yang menjadi tanggungjawab BNP2TKI juga dihentikan. Hal itu menurut Erman bukan karena perusahaan di Korsel tutup atau menurunkan produksi namun karena ketidakmampuan menempatkan TKI sesuai jadwal atau lamban pada proses penempatan.
"Saya terus terang kecewa dengan penghentian penempatan dari Korsel tersebut. Karena saya, di awal jabatan, ditugasi Presiden untuk membuka peluang kerja, termasuk ke Korsel. Pada saat itu kuota yang ada 50 ribu, lalu naik menjadi 65 ribu. Tapi kini malah dihentikan karena ketidakmampuan kita memenuhi jadwal penempatan," kata Erman.
Terkait dengan itu, Erman mengakui belum melakukan koordinasi dengan Kedubes Korsel dan BNP2TKI untuk mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.
Erman menyatakan Komisi IX DPR selama ini memperhatikan kondisi tersebut dan membentuk Panitia Kerja (Panja) tentang eksistensi dan kinerja BNP2TKI. "Kita tunggu saja hasilnya," kata Erman.
Erman secara khusus meminta Dirjen Binapenta untuk mengevaluasi kinerja BNP2TKI sehingga laporan kepada Presiden bisa menyeluruh.(*)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008