Jambi (ANTARA News) - Muhammadiyah mendesak Walikota Jambi segera menutup lokalisasi prostitusi Payo Sigadung, karena lokasinya yang berada di pemukiman penduduk padat kian merasakan masyarakat setempat."Walikota Jambi tidak perlu takut menutup lokalisasi, karena kami yakin semua pihak yang tidak berkepentingan akan mendukung kebijakan itu," kata salah seorang unsur Pengurus Wilayah Muhammadiyah Jambi, H Nasroel Yasir di Jambi, Sabtu.Keberadaan lokalisasi Payo Sigadung atau "Pucuk" itu telah lama melakukan praktik prostitusi, namun sampai kini tidak ada tindakan yang kongkret, meski telah banyak merusak mental dan moral masyarakat.Praktik maksiat prostitusi harus dibersihkan dari Kota Jambi, bukan hanya lokalisasi Payo Sigadung tetapi juga lokalisasi lain yang menjamur di kota berpenduduk 600.000 jiwa itu. "Seandainya Walikota dan Wakil Walikota Jambi yang baru terpilih Dr Bambang Priyanto-Sum Indra mampu menutup lokalisasi Payo Sigadung merupakan prestasi luar biasa, sebab sampai kini belum ada Walikota Jambi yang mampu menutup lokalisasi tersebut, meski selama ini telah muncul berbagai desakan dari berbagai pihak," ujarnya. DPRD Kota Jambi juga diminta menindaklanjuti penutupan lokalisasi tersebut dengan mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) sebagai dasar hukum bagi aparat penegak hukum untuk menutup lokalisasi tersebut. Ia mengatakan, paling tidak lokalisasi itu harus dipindahkan ke tempat lain yang jauh dari pemukiman padat, jika Pemko Jambi bijak dengan memberi solusi untuk mengantisipasi dampak negatif yang akan muncul.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008