Yang satu sudah kembali ke asrama kampus, sedangkan yang dua dalam perjalanan menuju asrama kampus
Beijing (ANTARA) - Kondisi tiga mahasiswa asal Indonesia yang gagal dipulangkan bersama rekan-rekannya dari Wuhan, China, berangsur membaik.
“Yang satu sudah kembali ke asrama kampus, sedangkan yang dua dalam perjalanan menuju asrama kampus,” kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun kepada ANTARA di Beijing, Minggu malam, seusai menghubungi ketiganya.
Ketiganya tidak diizinkan untuk terbang bersama 238 warga lainnya ke Indonesia dengan menggunakan pesawat carter Batik Air dari Bandar Udara Internasional Tianhe, Wuhan, Minggu menjelang subuh, karena suhu badan tiba-tiba naik.
Namun setelah mendapatkan perawatan di klinik bandara, kondisi ketiganya berangsur membaik sehingga langsung dikembalikan ke asrama kampus.
Diduga ketiganya kelelahan saat menunggu terbang ke Batam sejak Sabtu (1/1) sore.
Seorang dari ketiganya tinggal di asrama kampus di Kota Wuhan, sedangkan dua lainnya di Xianning yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Bandara Tianhe.
“Kami tetap memperhatikan mereka dengan mencukupi kebutuhan mereka untuk sepekan ke depan,” kata Dubes.
Pihaknya juga akan terus memantau ketiga mahasiswa yang batal dievakuasi bersama teman-teman mahasiswa asal Indonesia lainnya itu.
Baca juga: Wabah corona China: 304 tewas, 322 sembuh
Baca juga: WNI dari Wuhan akan dikarantina di pangkalan militer di Natuna
Kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei diisolasi sejak 23 Januari 2020 untuk mencegah meluasnya virus corona yang hingga saat ini telah menewaskan 304 orang.
Setelah melalui negosiasi yang cukup panjang, pemerintah China mengizinkan evakuasi warga negara asing, termasuk Indonesia, dari Wuhan dan sekitarnya dengan syarat kondisi warga asing tersebut sehat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia.
Baca juga: Menkes sebut 238 WNI di Wuhan berhasil dievakuasi
Baca juga: 7 WNI batal berangkat dari Wuhan
Baca juga: Pasca-evakuasi WNI, Presiden gelar ratas di Halim Perdanakusuma
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020