Bandung (ANTARA) - PDI Perjuangan melakukan gerakan merawat bumi yang ditandai dengan pencanangan gerakan "Leuweung Padjajaran", yakni program rehabilitasi hutan melalui penanaman bibit pohon endemik Indonesia di Jawa Barat.
Rehabilitasi hutan yang ditandai dengan penanaman bibit pohon ini dipusatkan di Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu.
Pada kegiatan rehabilitasi hutan untuk pencanangan "Leuweung Pajajaran" itu hadir Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto serta sejumlah pengurus DPP PDI Perjuangan, antara lain ketua-ketua, yakni Djarot Saiful Hidayat, Komarudin Watubun, Sukur Nababan, Ribka Tjiptaning, Sri Rahayu, dan Wiryanti B. Sukamdani.
Hidir pula Menteri Sosial RI Juliari Batubara, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini, serta sejumlah anggota Komisi IV DPR RI: Sudin, Mindo Sianipar, dan Ono Surono
Hasto Kristiyanto, dalam sambutannya, menyampaikan salam dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Baca juga: PDIP tanam 220.000 bibit pohon di Jawa Barat
Baca juga: Mensos dan Gubernur Jabar hadiri penghijauan di DAS Citarum
Baca juga: PDIP lakukan penghijauan serentak di DAS Citarum
"Beliau menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh anggota dan kader PDI Perjuangan yang terus membangun kesadaran untuk mencintai bumi, menjaga bumi, dan berdedikasi pada Ibu Pertiwi dengan gerakan menanam pohon," kata Hasto.
Hasto menjelaskan bahwa Megawati menyampaikan permohonan maaf karena secara mendadak berhalangan hadir. Akan tetapi, energi positif Megawati untuk terus berjuang menjaga keseimbangan alam raya melalui gerakan menanam pohon telah hadir sebagai energi penggerak bagi seluruh kader.
Hasto lalu bercerita bahwa inspirasi dari Megawati untuk gerakan mencintai bumi diketahui dari kesaksiannya saat mendampingi Megawati menjalani kegiatan.
Ia menjadi saksi bagaimana Megawati bersikap sebagai pelopor yang peduli terhadap lingkungan dan mencintai tanaman.
Megawati dalam pandangan Hasto, selalu mengajari kader PDI Perjuangan untuk bercocok tanam sebagai latihan dalam menghargai kehidupan sekaligus mensyukuri keindahan alam.
"Ketika salah satu pohon langka yang ditanam Ibu Megawati di halaman rumahnya, patah, dengan rasa peduli disambung lagi agar tetap hidup. Hal ini mengingat setiap pohon juga memiliki hak hidup," katanya.
Dari latar belakang tersebut, kata dia, PDI Perjuangan memiliki sikap bahwa berpolitik itu sejatinya berbicara tentang kehidupan dan berlandaskan rasa cinta.
"Jika kita terbiasa menyayangi alam, alam pun akan menyayangi kita," katanya.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020