Jakarta (ANTARA) - Film pendek "Menanti Keajaiban" karya sutradara Angga Dwimas Sasongko merilis akhir cerita alternatif yang berbeda dibandingkan dengan sebelumnya.
Angga mengatakan di akhir cerita versi pertama penonton akan melihat bagaimana karakter utama menyerah di jalan hidupnya.
Sementara di versi yang terbaru ini, karakter utama akan ada campur tangan sebagai penulis. Angga berharap rilis akhir cerita alternatif versi terbaru ini akan membuat penonton lebih terpesona.
"Kami sangat senang ‘Menanti Keajaiban’ mendapatkan respons positif pada awal perilisan. Penonton tidak hanya menikmati alur cerita yang kami bawa, tapi juga mengapresiasi fakta bahwa film ini diambil hanya dengan menggunakan smartphone," kata Angga Dwimas Sasongko dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
"Itu sebabnya kami membawa versi baru dari film ini dengan akhiran alternatif," tambah dia.
"Menanti Keajaiban" adalah proyek film pendek karya Angga Dwimas Sasongko untuk HUAWEI Film Awards bekerja sama dengan Padi Reborn.
Proyek ini bertujuan untuk menginspirasi para pembuat film yang bercita-cita tinggi untuk mengejar hasrat mereka dengan langkah sederhana yang dapat dimulai hanya dengan menggunakan smartphone.
"Menanti Keajaiban" telah dirilis melalui channel YouTube Visinema Pictures, iFlix, Kaskus TV, dan juga channel Huawei Mobile Indonesia pada 30 Januari 2020 lalu.
Baca juga: Alasan Angga Dwimas Sasongko tak pakai riasan prostetik di "NKCTHI"
Baca juga: Angga Dwimas Sasongko sebut "NKCTHI" film yang personal
Baca juga: Angga Dwimas siapkan program literasi film bagi pelajar
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020