Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Saefullah menyarankan Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran untuk mengevaluasi sistem drainase di Underpass Gandhi Kemayoran yang sudah dua kali dilanda banjir sejak awal tahun 2020.

"Untuk PPK Kemayoran, saya sarankan drainase mesti dievaluasi," kata Saefullah di lokasi banjir PPK Kemayoran, Minggu.

Sekda menegaskan banjir berulang di Underpass Kemayoran harusnya menjadi evaluasi dan perbaikan di sistem pompa air.

"Pompa di bawah Underpass harus dihitung ulang kapasitasnya, harus melebihi debit air yang masuk," kata Sekda.

Baca juga: Penanganan banjir Underpass Kemayoran tanggung jawab PPK Kemayoran

Underpass Kemayoran Jakarta Pusat tertutup genangan air setinggi lima meter, Jumat (25/1/2020). (ANTARA/HO-Damkar Jakpus)
Selain itu, kata Sekda, ada ketidakberesan di sistem aliran air karena masih ada air yang jatuh dan dibuang di Underpass Kemayoran.

"Kemayoran harus punya sistem polder sendiri, seperti di Ancol yang tidak ada masalah saat ini," kata Sekda.

Penanganan banjir rutin di Underpass Gandhi Kemayoran dilakukan PPK Kemayoran. Karena kewilayahan, Pemprov DKI melalui Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan menurunkan lima unit mobil pompa untuk membantu penyedotan air.
Baca juga: Banjir Underpass Kemayoran jadi tontonan warga

Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020