"Hari ini atau Jumat, akhirnya Onana telepon saya dan menerima penawaran yang diajukan PSIS, kemudian Sabtu (20/12) akan dilakukan penandatanganan kontrak antara pemain tersebut dengan manajemen," kata Manajer Operasional PSIS Ari Wibowo di Semarang, Jumat.
Menurut Ari, pembicaraan kontrak antara manajemen PSIS dengan Biouvenue sudah terjadi sejak Kamis (18/12) lalu setelah ada rekomendari dari pelatih Bambang Nurdiansyah.
Pembicaraan ketika itu tidak memcapai kesepakatan karena agen Biouvenue, Jules Onana, meminta gaji dan fasilitas yang terlalu tinggi bagi pemain yang terakhir merumput di Victoria United Kamerun itu.
Namun, pada hari ini (19/12) Biouvenue menelpon dan menyetujui tawaran PSIS.
Ari Wibowo enggan menyebutkan nilai kontrak dan fasilitas yang didapat Nnengue, ia hanya mengatakan bahwa apa yang didapat striker asal Kamerun tersebut pantas bagi pemain yang baru pertama kali bermain di Indonesia.
Usai kontrak nanti, kata dia, Nnengue harus melengkapi persyaratan administrasi seperti hasil verifikasi Badan Liga Indonesia (BLI), KITAS (Kartu Izin Tinggal Sementara) maupun ITC (International Certificate Transfer).
"Semua itu yang 'ngurus' adalah agennya dan kami berharap bisa secepatnya selesai agar yang bersangkutan bisa dimainkan saat timnya menghadapi PSMS Medan pada laga perdana putaran kedua di Stadion Siliwangi, Bandung," katanya.
Dengan bergabungnya Nnengue menyusul Onambele Jules Basile, Abdel Aziz Dnibi, dan Aaron Nguimbat, tim asuhan Bambang Nurdiansyah ini sudah memiliki empat pemain asing.
PSIS hanya tinggal mengontrak seorang lagi pemain asing untuk memenuhi kuota Badan Liga Indonesia (BLI).
Manajer Teknik PSIS Setyo Agung Nugroho mengatakan, untuk mendapatkan seorang lagi pemain asing, sudah ada rekomendasi dari pelatih untuk posisi striker, bahkan negoisasi kontrak sudah mencapai 90 persen.
"Begitu dia datang, langsung tandatangan kontrak. Pemain ini sudah pernah tampil di Indonesia dan bisa menempati posisi striker atau second striker," katanya tanpa menyebut identitasnya.
(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008