Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada tahun anggaran 2009 mengucurkan dana stimulan senilai Rp120 juta untuk pengembangan biogas dari limbah ternak dan industri tahu. "Pada tahun anggaran 2009 Pemkab Sleman kembali dianggarakan dana stimulan sebesar Rp120 juta untuk pengembangan biogas. Direncanakan akan dikembangkan dua jenis biogas yakni yang berbasis kototran ternak sebanyak enam unit dan limbah tahu sebanyak dua unit," kata Kepala Bagian Humas Pemkab Sleman, Endah Sri Widiastuti, Jumat. Menurut dia, Kabupaten Sleman memiliki jumlah sapi yang memadai untuk dikembangkan sebagai instalasi biogas. "Pengembangan biogas di Sleman sebenarnya telah dilakukan sejak 2003 bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta melalaui program Kuliah kerja Nyata," katanya. Ia mengatakan, pada 2007 pengembangan biogas dilakukan Bidang Pertambangan Dinas Pengairan, Pertambangan dan Penanggulangan Bencana ALam (P3BA) dengan menyediakan dana sitmulan sebesar Rp48 juta. "Dari dana stimulan ini sudah berhasil dibangun tiga instalasi biogas yakni di Kecamatan Minggir, Turi dan Cangkringan," katanya. Kemudian pada 2008 Bidang Pertambangan kembali menyediakan dana stimulan pengembangan biogas sebesar Rp53 juta yang kemudian berhasil dibangun enam unit instalasi biogas di lima kecamatan yakni dua instalasi di kecamatan Tempel, satu unit masing-masing di Turi, Ngemplak dan Berbah. "Pengembangan biogas ini didasarkan pada potensi yang ada di masyarakat. Masyarakat dipersilahkan membuat proposal pembuatan biogas dan kemudian Bidang Pertamabangan akan mencermati proposal tersebut dan juga mencermati lokasi yang akan digunakan untuk pembuatan biogas," katanya. Lebih lanjut ia mengatakan, proposal pembuatan biogas dapat dibangun baik oleh kelompok masyarakat maupun perseorangan. "Minimal satu unit biogas diperlukan lima ekor sapi dan Bidang Pertamabangan sudah memiliki data lokasi usaha yang layak dibangun insatalasi biogas," katanya. Endah mengatakan, di seluruh Kabupaten Sleman terdapat 150 usaha yang layak dibangun instalasi biogas. "Pengembangan istalasi biogas ini selain dilakukan Bidang Pertambangan juga dilakukan Bidang Peternakan di Dinas Pertanian dan Kehutanan yang melakukan pembinaan secara langsung kepada peternak," katanya. Ia menambahkan, selain dana stimulan dari Bidang pertambangan, pengembangan biogas juga dilakukan melalui alokasi dana gotong-royong. "Untuk mendapatkan dana gotong royong ini masyarakat harus mengajukan permohonan untuk mendapatkan dana stimulan berupa proposal pembuatan instalasi biogas," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008