Pertarungan kedua tim berlangsung sengit sejak set pertama, dengan kegagalan servis yang dilakukan Jakarta Garuda sehingga memberikan poin 0-1 untuk Lamongan Sadang MHS.
Jakarta Garuda pun berusaha mengejar Lamongan Sadang MHS dengan melancarkan pukulan keras ke arah anak-anak asuhan pelatih Putut Marhaento itu.
Saling mengejar pun tak terelakkan, namun Lamongan Sadang MHS yang diawaki Bastian dan kawan-kawan itu mengakhiri set pertama dengan 25-22.
Memasuki set kedua, pertarungan kedua tim makin sengit, Jakarta Garuda yang dikomandani Daniel pun berusaha memimpin permainan.
Saat posisi 8-10 untuk Jakarta Garuda, permainan diskors oleh wasit karena ada sedikit kebocoran atap sehingga ada tetesan air hujan yang membasahi lapangan.
Setelah diskors selama 15 menit, permainan kembali dilanjutkan dan saling kejar berlanjut hingga akhirnya Jakarta Garuda mengakhiri set kedua dengan 30-28.
Kendati demikian, upaya anak-anak asuhan Eko Waluyo untuk terus memimpin permainan tertahan oleh Lamongan Sadang MHS yang makin agresif di set ketiga hingga akhirnya dapat diakhiri dengan 25-21 untuk tim pendatang baru itu.
Setelah berjuang keras di set keempat, Jakarta Garuda akhirmya bisa mengakhiri permainan dengan 25-22 sehingga skor pun menjadi imbang 2-2.
Sementara di set kelima, kedua tim berupaya menunjukkan tempo permainan cepat meskipun akhirnya Lamongan Sadang MHS berhasil menutup pertandingan 15-11 sehingga tim asuhan Putut Marhaento itu meraih skor 3-2.
Saat konferensi pers usai pertandinģan, pelatih Lamongan Sadang MHS, Putut Marhaento mengatakan dalam menghadapi tim yang didominasi anak-anak muda harus sabar.
"Anak-anak muda tidak memiliki beban, sehingga harus sabar," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020