Secara teknis sudah siap yang ditunjuk RSUD Embung Fatimah,

Batam (ANTARA) - Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam, Achmad Farchanny menjelaskan pemindahan warna negara Indonesia (WNI) dari pesawat yang membawanya dari Wuhan hanya transit maksimal 1 jam di Bandara Hang Nadim Batam sebelum melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Raden Sadjad Natuna.

"Kami upayakan secepat mungkin, paling lama 1 jam," kata Achmad Farchanny di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.

Ia menambahkan akan memberlakukan prosedur kekarantinaan saat pemindahan WNI itu.

Seluruh penumpang dari China akan diperiksa suhu tubuhnya dan pemeriksaan kesehatan lainnya di dalam pesawat yang membawanya dari Wuhan.

Apabila dalam pemeriksaan itu ditemukan ada yang sakit dan menunjukkan gejala terkena virus corona, maka akan langsung diisolasi.

"Tindakan isolasi pemisahan," ujar dia.

Pemerintah telah menunjuk RS Umum Daerah Embung Fatimah Batam sebagai rumah sakit rujukan dalam penanganan pasien terkait virus corona, termasuk isolasi pasien.

"Secara teknis sudah siap yang ditunjuk RSUD Embung Fatimah," lanjut dia.

Baca juga: WNI dari Wuhan hanya transit di Batam

Ia belum dapat memastikan jumlah WNI dari Wuhan yang dipulangkan ke Indonesia melalui Batam.

Namun ia membenarkan, terdapat anak-anak dalam rombongan.

"Informasi terakhir, semua sehat. Yang akan kami evakuasi orang Indonesia yang sehat," kata dia.

Sementara Wali Kota Batam, Muhammad Rudi menyatakan, saat transit di Batam, WNI tersebut tidak boleh keluar bandara, tidak juga menunggu di ruang tunggu, melainkan langsung ke pesawat.

Baca juga: Pesawat tim penjemput WNI bawa bantuan untuk pemerintah China

Ia mengemukakan Pemkot Batam mengikuti arahan pemerintahan pusat untuk membantu pemulangan WNI dari China.

"Untuk menyelesaikan permasalahan pemulangan saudara kami Indonesia yang ada di Wuhan," tambah dia.

Wali Kota masih belum memastikan waktu kedatangan pesawat dari Wuhan.

Pemkot Batam, lanjut dia masih menunggu perintah lanjutan untuk evakuasi dari Wuhan ke Batam dan ke Natuna.

"Kami belum dapat kepastian slot pesawat ada di sana. Otoritas pemerintah di sana stand by menunggu," kata dia.

Baca juga: Pemkab tolak WNI di Wuhan diisolasi di Natuna

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020