Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia diperdaangan Asia, Jumat pagi, mantap bertahan di atas 36 dolar AS, level terendahnya dalam lebih dari empat tahun, setelah rekor pengurangan produksi OPEC gagal mendorong kenaikan harga, para dealer menyatakan.
    
Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari, naik empat sen menjadi 36,26 dolar AS per barel, bangkit dari posisi terendah pagi 36,04 dolar AS.
    
Kontrak menyusut 3,84 dolar AS menjadi 36,22 dolar AS, posisi akhir terendah sejak Juli 2004, di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX), Kamis.
    
Minyak mentah Brent Laut Utara untuk penyerahan Februari, merosot 2,17 dolar AS menjadi 43,36 dolar AS per barel pada Kamis, di London.
    
Pelambatan ekonomi global yang memicu kekhawatiran melemahnya permintaan telah menekan harga turun dari rekor tertinggi 147 dolar AS per barel pada Juli.
    
Dalam upaya mendongkrak harga, para menteri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Rabu menyetujui sebuah rekor pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari, sekitar 7,0 persen dari kuota produksi kartel.
    
Sebelum pemotongan produksi terakhir, target produksi harian resmi OPEC adalah 27,3 juta barel per hari.
    
"Keputusan itu menggemakan suara dari ketidak percayaan kemampuan kartel mengurangi produksinya, karena sebelumnya ada tendensi tak sepenuhnya melaksanakan komitmennya, terutama oleh negara-negara yang mengalami krisis keuangan," kata analis dari MF Global, Ed Meir, kepada AFP. (*)
 

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008