New York (ANTARA News) - Harga minyak mentah dunia jatuh pada Kamis waktu setempat, ke poin terendah baru dalam lebih dari empat tahun, karena pasar bereaksi skeptis terhadap keputusan rekor pemotongan produksi oleh OPEC untuk mengangkat harga minyak yang terperosok.
Di New York Mercantile Exchange (NYMEX), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari menyusut 3,84 dolar AS menjadi ditutup pada 36,22 dolar AS per barel, terlemah sejak Juli 2004.
Harga minyak sempat menyentuh posisi terendah 35,98 dolar AS, merupakan level terendah sejak 30 Juni 2004.
Di InterContinental Exchange (ICE), London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Februari jatuh 2,17 dolar AS menjadi mantap pada 43,36 dolar AS per barel.
Harga minyak telah jauh merosot dari rekor tertingginya di atas 147 dolar AS per barel pada Juli, karena melemahnya permintaan global akibat krisis ekonomi global.
Penurunan terjadi setelah para menteri dari 13 negara anggota OPEC, dalam pertemuan di Oran, Aljazair, sepakat memotong produksinya untuk menopang harga.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), yang memproduksi sekitar 40 persen dari minyak mentah dunia, menyetujui sebuah rekor pemotongan produksi pada Rabu, sebanyak 2,2 juta barel per hari
Pemotongan produksi, yang mulai efektif 1 Januari 2009, menargetkan pemotongan produksi 2,2 juta barel menjadi 27,3 juta barel per hari.
Ini kali ketiga dalam tiga bulan terakhir, OPEC menurunkan produksi minyaknya, dan merupakan pemotongan produksi terbesar sejak kartel memperkenalkan kuota produksi pada 1982.
Namun, keputusan ini gagal mencegah penurunan harga lebih lanjut, karena meningkatnya cadangan energi AS juga meningkatkan kekhawatiran permintaan global di tengah pelambatan tajam ekonomi seluruh dunia.
"Keputusan itu menggemakan suara dari ketidak percayaan kemampuan kartel mengurangi produksinya, karena sebelumnya ada tendensi tak sepenuhnya melaksanakan komitmennya, terutama oleh negara-negara yang kekurangan keuangan," kata analis dari MF Global, Ed Meir.
Meski ada pemotongan produksi lagi pada Rabu, minyak mentah New York jatuh 3,54 dolar AS dan minyak mentah Brent London menyusut 1,12 dolar AS.
Faktor lain yang menekan harga minyak terus melemah adalah meningkatnya cadangan minyak AS.
Departemen energi AS (DoE) melaporkan Rabu, stok minyak mentahnya meningkat 500.000 barel dalam pekan yang berakhir 12 Desember, yang mencapai lima kali ekspektasi pasar dan mengindikasikan melemahnya permintaan energi AS, demikian AFP.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008