New York (ANTARA News) - Saham-saham AS berakhir turun tajam pada Kamis waktu setempat, di tengah kekhawatiran jatuhnya harga minyak dan penurunan prospek kredit raksasa Amerika, General Electric bersama unit usaha keuangannya menjadi negatif, kata para dealer.Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 219,35 poin (2,49 persen) menjadi ditutup pada 8.604,99.Indeks komposit Nasdaq turun 26,94 poin (1,71 persen) menjadi 1.552,37 dan indeks Standard & Poor's 500 mundur kembali 19,14 poin (2,12 persen) menjadi 885,28.Pasar dibuka menguat namun kemudian tertekan jatuhnya harga minyak ke poin terendah untuk lebih dari empat tahun dan lembaga pemeringkat kredit Standard & Poor's merevisi prospek General Electric dan unit keuangannya General Electric CapitalCorp (GECC) menjadi negatif dari stabil."Saham-saham lesu sepanjang perdagangan, bergerak dalam kisaran sempit hingga prospekkredit General Electric diturunkan pada akhir sesi," kata analis Briefing.com.Pengumuman oleh S&P mendorong tekanan jual, mengirimkan harga saham turun sekitar tiga persen sebelum sedikit pulih pada penutupan.Saham General Electric berakhir turun 8,22 persen menjadi 15,96 dolar AS.Sektor energi berada di antara saham dengan kinerja terburuk karena harga minyak dan komoditi utama lainnya diperdagangkan melemah."Ini kemerosotan sektoral paling cepat untuk perdagangan sesi sore, yang mengakibatkan Dow ditutup turun," kata Elizabeth Harrow dari Schaeffer's Investment Research.ExxonMobil komponen utama indeks Dow Jones, jatuh 5,01 persen menjadi 77,00 dolar AS, sementara Chevron turun 4,93 persen menjadi 73,03 dolar AS, menyeret turun pasarsaham blue-chip Amerika.General Motors turun tajam 16,25 persen menjadi 3,66 dolar AS karena masih menunggu detil rencana bailout otomotif oleh Gedung Putih. General Motors juga membantah laporan membuka kembali pembicaraan merger dengan Chrysler.Sementara pasar obligasi memperpanjang "rally", mendorong yield (imbal hasil) obligasi pemerintah jangka panjang ke posisi terendah baru dalam sejarah. Imbal hasil obligasi negara bertenor 10-tahun turun menjadi 2,074 persen dari 2,190 persen pada Rabu, dan obligasi negara bertenor 30-tahun turun menjadi 2,546 persen dari 2,665 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dengan arah berlawanan, demikian AFP.(*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008