Cirebon (ANTARA News) - Hujan deras dibagian hulu Sungai Cipanas menyebabkan sungai meluap di empat desa, di Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Kamis pagi.

Akibat limpasan air itu, tercatat sedikitnya sedikitnya 421 unit rumah dan 105 hektare sawah yang tersebar di empat desa, yakni Desa Rajasinga, Jatimulya, Jatinunggul, dan Karangasem.

Berdasarkan pantauan ANTARA, Ketinggian air di pemukiman penduduk antara setengah meter sampai satu meter, sehingga sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih tinggi termasuk ke areal pinggiran rel kereta api yang aman dari banjir.

Castadi (50), penduduk Desa Karangasem, menjelaskan, banjir mulai terjadi sejak pukul 07.00 WIB, setelah ketinggian air terus naik sejak Kamis dinihari.

"Disini tidak turun hujan, tapi air tiba-tiba deras melimpas melewati tanggul Sungai Cipanas dan langsung memasuki rumah-rumah warga. Ini karena di hulu yaitu di daerah Sumedang terjadi hujan deras," katanya.

Hal senada dikatakan, Kasmad (35), yang tidak menyangka air akan terus tinggi sampai siang hari, padahal biasanya air hanya sampai lutut orang dewasa terus kembali menyusut.

"Semula penduduk tenang-tenang saja dan membuat para-para untuk menyelamatkan barang-barang, namun rupanya ketinggian air terus sampai satu meter sehingga banyak yang mengungsi," katanya.

Camat Terisi, Welly Kuswaluyo, mengatakan, setelah mengetahui terjadinya banjir kiriman itu, pihaknya langsung menerjunkan tim siaga bencana untuk mendirikan dapur umum dan menolong penduduk yang tidak bisa keluar dari rumah.

"Ada dua dapur umum yang segera beroperasi yaitu di Desa Rajasinga dan Jatimulya. Bahan makanan untuk dapur umum sudah disiapkan," katanya yang sudah melaporkan kasus banjir itu ke Bupati Indramayu.

Ia juga sudah melakukan kordinasi dengan Puskesmas Terisi untuk menyiapkan tenaga kesehatan di sekitar lokasi banjir karena biasanya banyak warga yang terkena gatal-gatal dan flu.

"Sudah ada puluhan warga yang mendapat pengobatan di Puskesmas akibat banjir ini, dengan keluhan gatal-gatal pada kulit dan batuk pilek," katanya.

Menjelang Kamis sore, situasi debit air Cipanas mulai menurun, namun genangan air di sejumlah pemukiman belum begitu surut, diduga karena banyaknya saluran pembuangan yang tersumbat sampah sehingga menghalangi jalannya air.

Banyak warga yang khawatir, banjir lebih besar akan terjadi karena saat ini situasi di Laut Jawa juga mengalami pasang yang ikut menghalangi limpasan air dari Sungai Cipanas ke Laut Jawa.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008