Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah tengah menyusun kebijakan untuk menurunkan harga minyak goreng pada pekan ini.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu usai mengikuti rapat kabinet terbatas membahas penurunan harga minyak goreng di Kantor Kepresidenan, Kamis, mengatakan penurunan harga itu dapat dilakukan seiring dengan menurunnya harga Crude Palm Oil (CPO) dunia.

Selain itu, biaya transportasi yang menurun akibat kebijakan pemerintah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), menurut Mari, juga memungkinkan penurunan harga jual minyak goreng.

"Ini bukan harga yang dipatok pemerintah, jadi kita harus mendorong supaya pelaku melakukan penurunan dengan harga yang seimbang dengan harga internasional. Dan, sebetulnya kan biaya transportasi juga menurun dengan sendirinya karena penurunan harga BBM. Jadi, seharusnya itu juga terefleksi di harga ritel," tuturnya.

Pemerintah, lanjut Mendag, telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak industri terkait rencana penurunan harga minyak goreng.

"Pesan sudah sampai ke mereka. Sekarang, kita sedang menyusun langkah-langkah yang tepat untuk bisa benar-benar turunkan harga itu," ujarnya.

Meski demikian, Mari belum mau menyebut kisaran penurunan harga minyak goreng.

"Kita hitung dulu dengan cermat. Kita harus melihat harga dunianya berapa dan bagaimana menurunkannya. Nanti dalam waktu dekat kita umumkan," tuturnya.

Selain harga CPO dunia yang turun, Mari menambahkan, pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah serta mekanisme penjualan langsung dari produsen ke konsumen memungkinkan penurunan harga minyak goreng.

Mari menjelaskan, saat ini pemerintah sedang mengembangkan produk minyak sawit dengan kemasan sederhana sehingga harga jualnya lebih murah.

Harga jual minyak kemasan sederhana itu, menurut Mendag, bisa lebih rendah dari minyak curah.

"Jadi ada dua tujuannya, untuk bisa mempunyai minyak goreng kemasan sederhana dengan harga murah dan lebih higienis," ujarnya.

Sementara itu, Mendag mengatakan harga-harga kebutuhan pokok cenderung stabil menjelang liburan natal dan tahun baru.

Persediaan barang pokok, lanjut Mendag, juga dalam kondisi aman.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008