Jakarta (ANTARA News) - Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam rapat kerja dengan Gubernur Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis malam, menyetujui anggaran pengeluaran operasional BI pada 2009 sebesar Rp4,660 triliun naik Rp26,997 miliar atau naik 0,6 persen dari anggaran 2008 sebesar Rp4,632 riliun.
"Komisi XI DPR RI menyetujui keseluruhan anggaran tahunan BI 2009 untuk pengeluaran operasional sebesar Rp4,660 triliun dan BI tidak diperkenankan menggunakan anggaran dari rincian penggunaannya yang telah disetujui DPR," kata Ketua Rapat Kerja Endin J Soefihara di Jakarta, Kamis Malam.
Endin mengatakan, untuk rencana anggaran operasional 2009, BI mengusulkan pengeluaran sebesar Rp4,859 triliun atau meningkat Rp227 miliar atau 4,9 persen dari anggaran 2008. Namun rapat tersebut menyetujui untuk kenaikan hanya 0,6 persen menjadi Rp4,660 miliar.
Komisi XI dan BI dalam rapat tersebut sepakat melakukan pengurangan pajak penghasilan pasal 21 disesuaikan dengan UU no 36/2008 tentang PPh yang berlaku mulai 1 Januari 2009 sebesra Rp85,264 miliar.
Rapat juga menyetujui penambahan anggaran kegiatan pendukung untuk CSR sebesar Rp9,347 miliar menjadi Rp17,5 miliar. Sementara itu pos untuk penyisihan aktiva dihapus, sedangakan biaya tak terduga diganti namanya menjadi cadangan operasional ditetapkan lima persen dari total anggaran yaitu Rp221,904 miliar.
Endin menjelaskan, dalam anggaran 2009 ini terdapat pos yang meningkat jumlahnya dan ada yang diturunkan dari tahun 2008. Untuk pos pengelolaan sumber daya manusia naik Rp199 miliar menjadi Rp3,397 triliun.
Kenaikan tersebut terutama berasal dari gaji,.penghasilan lainnya dan manfaat yang naik Rp183 miliar menjadi Rp1,888 triliun, honorarium dan uang lembur naik sekitar Rp5 miliar menjadi 35,766 miliar, imbalan pasca kerja naik Rp8,061 miliar menjadi Rp160,759 miliar dan fasilitas kesehatan naik Rp23,720 miliar menjadi Rp160,759 miliar.
Sedangkan imbalan kerja jangka panjang diturunkan sekitar Rp71 miliar menjadi Rp258,832 miliar.
Sementara itu pos pengelolaan logistik mengalami penurunan sekitar Rp45 miliar menjadi Rp492,050 miliar.
BI dan DPR juga sepakat mengurangi pos pelaksanaan kegiatan pendukung dari Rp646,056 miliar menjadi Rp548,807 miliar.
Gubernur Bank Indonesia Boediono mengatakan menerima hasil keputusan rapat tersebut. Selain itu, Boediono juga mengatakan menyetujui usulan untuk melaksanakan raopat kerja anggaran operasional BI 2010 pada Agustus 2009. "Saya kira itu bisa kita laksanakan dan kita setuju," katanya.(*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008