Jakarta (ANTARA News) - Analisa Cushman&Wakfield menunjukkan tingkat hunian kantor tahun 2009 diperkirakan turun 3,4 persen dibandingkan tahun 2008, yakni dari 87,1 menjadi 83,7 persen.
"Kondisi ekonomi yang belum membaik menjadi pertimbangan tersendiri bagi perusahaan untuk tidak melakukan perluasan usaha," kata Managing Director Cushman&Wakefield Indonesia, David Cheadle di Jakarta, Kamis.
Data menunjukkan, permintaan kumulatif ruang perkantoran tahun 2009 diperkirakan 145.000 meter persegi turun dibandingkan tahun 2008 312.000 meter persegi, kata David.
Sementara pasokan baru, kata David, ada tambahan 280.400 meter persegi tahun 2008, menjadi 324.800 meter persegi tahun 2009.
Unit kantor yang disewakan dimungkinkan turun apabila sektor bisnis masih belum dapat diprediksikan. Tetap ada permintaan akan tetapi lebih rendah dibanding tahun 2008, ujarnya.
Permintaan terbesar biasanya berasal sektor perbankan dan keuangan, minyak dan gas, IT Telekom, dan consumer good.
Sejumlah penyewa memperbarui kontraknya untuk jangka pendek ketimbang harus pindah untuk menghindari belanja modal dan mengurangi ekspansi, jelasnya.
Sedangkan tingkat hunian sektor ritel 76,2 persen tahun 2009 turun dibandingkan tahun 2008 77,4 persen, sedangkan permintaan 210.200 meter persegi lebih tinggi dibanding tahun 2008 204.000 meter persegi, jelasnya.
David memperkirakan, arus pengunjung akan lebih besar dibanding tahun 2007, tetapi tidak dialami penjualan, penjualan makan dan minuman masih menjadi lokasi unggulan.
Penurunan juga terjadi di sektor apartemen dapat dilihat tingkat hunian 64,2 persen lebih rendah tahun 2008 70,91 perse, kata David. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008