Piagam penghargaan itu diserahkan oleh Kepala KPPN Madiun Kutfi Jusmintari kepada Bupati Madiun H. Ahmad Dawami pada kegiatan monitoring penyaluran perdana dana desa tahun 2020 di Pendopo Muda Graha, Madiun, Jumat
"Ini baru langkah awal untuk mewujudkan visi dan misi kita. Selain tercepat dalam penyalurannya di Indonesia, In syaa Allah kita juga yang tertinggi (terbesar jumlahnya) di Jawa Timur, dan ini semua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Madiun," ujar Bupati Ahmad Dawami.
Baca juga: Pemkab Madiun raih penghargaan Kompetisi Inovasi Layanan Publik Jatim
Adapun dana desa yang telah tersalurkan pada tahap I tahun 2020 mencapai sebesar Rp63 miliar lebih untuk 194 desa dari 198 desa di Kabupaten Madiun.
Bupati menyatakan bahwa penghargaan itu bukan semata untuk dirinya namun untuk seluruh komponen masyarakat di Kabupaten Madiun.
"Prestasi ini juga berkat kerja keras seluruh desa yang begitu cepat menyelesaikan APBDes sehingga di bulan Desember 2019 APBDes dapat ditetapkan," kata dia.
Ia menjelaskan, dengan penyaluran dana desa yang cepat tersebut, tujuannya adalah agar semua masalah di desa termasuk infrastruktur bisa selesai dengan baik.
"Begitupun untuk pembentukan akhlaq anak-anak harus diperhatikan. Dana desa jangan dieman-eman (disayang-sayang) kalau untuk bangun TPQ (Taman Pendidikan Alquran). Karena itu investasi jangka panjang," kata Bupati.
Bupati menambahkan, pihaknya akan bekerja sama dengan Polres dan Kejaksaan Negeri setempat untuk membentuk tim monitroring dana desa agar dana untuk masyarakat itu tidak melenceng dari perencanaan.
Ia juga menjelaskan tentang peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Madiun yang juga menjadi target, sehingga ditekankan kepada para kepala desa juga berinovasi agar PADes juga naik.
Sementara, Kakanwil Ditjend Perbendaharaan Jatim, Dedi Soepandi yang hadir dalam kegiatan tersebut memberikan apresiasinya kepada Pemkab Madiun atas penghargaan dari KPPN.
"Kami berharap start yang cepat ini diikuti juga dengan ekskusi programnya yang cepat," kata Dedi Soepandi.
Apalagi mulai tahun ini penyaluran dana desa tidak lagi melalui daerah melainkan langsung ke rekening masing-masing desa.
Setelah kegiatan monitoring tersebut seluruh undangan melakukan peninjauan BUMDes yang ada di Desa Jiwan, Kecamatan Jiwa, Kabupaten Madiun guna meninjau bangunan pusat jajanan serba ada (Pujasera) yang dibangun dari dana desa.
Baca juga: Pemkab Madiun alokasikan Rp2 miliar dana kekeringan
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020