Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rupanya memiliki kenangan dan kesan yang mendalam terhadap Gerakan Pramuka dan termasuk dalam sekian banyak orang yang pertama bergabung dengan Praja Muda Karana (Pramuka) pada 1961.

"Saya ikut berdiri saat Pramuka dicanangkan oleh Presiden Soekarno pada 1962. Saat itu saya berdiri di Alun-Alun Pacitan," kata Presiden saat menerima peserta Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka 2008 di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Ayah dua anak itu mengatakan sejak berdirinya Gerakan Pramuka pada 1961 berdasarkan Keputusan Presiden Soekarno, ia terus aktif hingga lulus sekolah menengah atas.

"Saya merasakan nilai-nilai yang baik saat aktif di Pramuka dan berguna hingga saat ini," paparnya.

Oleh karena itu Presiden Yudhoyono meminta agar Pramuka terus melakukan revitalisasi sehingga organisasi tersebut menjadi bagian dari solusi permasalahan-permasalahan bangsa saat ini, khususnya dalam pembangunan karakter bangsa dan pendidikan kepemimpinan.

Dikutip dari situs Wikipedia, Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.(*)(

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008