"Bantuan tersebut merupakan bentuk apresiasi yang kita berikan kepada guru honorer yang telah ikhlas dalam mendidik anak bangsa," kata kepala Program ACT Lampung, Arief Rakhman di Bandarlampung, Jumat.
Ia menjelaskan bawa program SGI merupakan bentuk apresiasi terhadap guru honorer di seluruh pelosok negeri termasuk Bandarlampung dan Kabupaten/kota lainnya dengan memberikan bantuan biaya hidup kepada tenaga pengajar.
Bantuan biaya hidup guru tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk turut menyejahterakan kehidupan guru, karena saat ini masih banyak guru honorer yang mendapatkan penghasilan minim.
Baca juga: Peduli nasib guru honorer, ACT bantu bea guru honorer di Sulteng
"Dengan adanya bantuan SGI ini kami mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk saling membantu terutama kepada tenaga pendidik honorer," katanya.
Ia mengatakan, implementasi program SGI saat ini sudah menjangkau Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Timur dan Tulang Bawang.
Arief menyebutkan bahwa ACT dalam program ini memprioritaskan guru honorer yang sudah mengabdi lebih dari sepuluh tahun dan mempunyai penghasilan minim, ini merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas guru dalam mencerdaskan anak-anak di lingkungannya.
"Ke depan saya harap seluruh kabupaten/kota di Lampung dapat terjangkau terjangkau program tersebut SGI ini," kata dia.
Sementara itu, salah satu guru honorer yang mengajar di SD IT Cahaya Madani Pringsewu , Ahmad Fanani mengungkapkan rasa syukur dan merasa bahagia karena mendapat bantuan SGI tersebut.
Menurut dia, apa yang di dapatnya dari Global Zakat-ACT Lampung sedikit banyak telah membantunya karena selama ini penghasilan hanya cukup untuk ongkos dan makan di rumah saja.
"Menjadi tenaga pendidik sebagai honorer saya sudah 12 tahun dan terkadang pindah-pindah sekolah. Saya harap guru honor yang lainnya juga mendapatkan bantuan yang serupa," kata dia.
Hal serupa dikatakan oleh guru honorer lainnya yang mendapat bantuan SGI, Ahmad Fatih yang mengajar di MTS Negeri 1 Pringsewu dan Ahmad Hafiz Parsaulian pengajar SD Negeri 4 Pardasuka Pringsewu.
Baca juga: Guru honorer di Gunung Kidul diberi santunan ACT via Program SGI
Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020