Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi tidak setuju dengan ide poros tengah jilid II yang digagas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

"Apalagi jika yang menjadi kekuatan pemersatu adalah ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah," kata Hasyim di Jakarta, Kamis.

Menurut Hasyim, upaya penyatuan suara umat Islam melalui jalur ormas, seperti NU dan Muhammadiyah, rawan mengalami perpecahan dan alienasi.

"Perasaan mendahulukan kelompoknya akan muncul di masing-masing ormas di tengah perjalanan," katanya seraya mencontohkan kasus pecahnya poros tengah setelah kemenangan Gus Dur pada pemilu 1999.

Selain itu, lanjut Hasyim, penyatuan suara umat Islam melalui ormas juga sulit dilakukan karena selama ini banyak kader ormas, misalnya NU dan Muhammadiyah, yang tersebar di berbagai partai politik yang memiliki agenda berlainan.

"Upaya seorang pemimpin ormas untuk mengkonsolidasikan anggotanya pada satu titik kekuasaan saat ini juga akan semakin sulit karena banyak tokoh dalam ormas tersebut yang memiliki kepentingan berbeda, yang tentunya akan beda agenda dan jalur," katanya.

Dikatakannya, jika memang mau menyatukan suara umat maka perlu dicari figur yang bisa diterima semua pihak dengan tema yang juga bisa diterima semua pihak.

"Jadi, langsung umat yang mendukung, tidak perlu polarisasi ormas," kata mantan calon wakil presiden pada Pilpres 2004 pasangan Megawati Soekarnoputri tersebut.

Jika yang diusung figur, lanjut dia, maka figur itu akan memiliki lekatan amanat dan kedekatan visioner dengan umat secara utuh, tidak berdasarkan formalitas.

"Sayangnya, sampai saat ini belum muncul figur yang bisa menyatukan kepentingan umat secara keseluruhan karena belum ada yang dipercaya masyarakat," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008