"Tahun 2008 bisa dikategorikan sebagai tahun yang istimewa karena kami memilih peneliti muda terbaiknya, di bawah usia 35 tahun, yang hanya dipilih setiap lima tahun," kata Deputi Kepala LIPI bidang IPSK Prof Dr Dewi Fortuna Anwar di Jakarta, Kamis.
Yang lebih istimewa lagi, lanjut dia, pemenang yang dipilih secara ketat dengan berbagai kriteria itu adalah seorang perempuan.
Kurniawati Hastuti yang menerima IPSK Award dari penelitiannya berjudul "Konflik Antarelit Politik Lokal dalam Pemilihan Kepala Daerah: Kasus Maluku Utara, Jawa Timur dan Kalimantan Tengah" itu baru berusia 30 tahun. Ia segera meraih gelar Doktor dari Kyoto University Jepang.
Dewi menambahkan, keistimewaan tersebut bertambah dengan dianugerahkannya penghargaan IPSK Award kategori Hasil Penelitian DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) 2007 terbaik yang ketiga pemenangnya juga perempuan.
Mereka adalah Dr Ninuk Kleden Probonegoro dan timnya dengan judul penelitian "Identitas Etnolinguistik Orang Hamap: Perubahan dalam Divergensi dan Konvergensi" sebagai Terbaik pertama.
Posisi Terbaik Kedua diraih Prof Dr Jusmaliana ME dan timnya dengan judul "Kajian Teori Ekonomi: Investasi yang Islami"
Sedangkan Terbaik Ketiga adalah Jaleswari Pramodhawardani MSi dan timnya dengan judul "Perlindungan Hukum terhadap Pengiriman Buruh MigranPerempuan Indonesia ke Malaysia".(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008