"Besaran dana talangan diasumsikan pada harga jual gula tahun 2009 sebesar Rp5.170 per kilogram," kata Menneg BUMN Sofyan Djalil, di Gedung Departemen Perindustrian, Jakarta, Kamis.
Menurut Sofyan, dana tersebut diberikan bergulir dengan mempertimbangkan musim giling selama enam bulan tahun 2009.
Ia menjelaskan dalam jangka pendek, pemerintah akan mengupayakan harga minimum pada harga Rp5.170 per kilogram, namun bila harga jual gula di tingkat konsumen di atas Rp6.500 per kilogram maka akan dilakukan operasi pasar.
Selain itu, pemerintah juga akan mengembangkan sistem pengelolaan cadangan stok dengan target , termasuk menghidupkan kembali Kantor Pemasaran Bersama Gula dan Tetes untuk menjual gula secara bersama-sama dari PTPN dan Rajawali Nusantara Indonesia.
Selanjutnya, pemerintah juga membangun sistem logistik dengan target distribusi produksi gula sebesar 4 juta ton yang terdiri dari produksi 2008 sebanyak 2,9 juta ton dan persediaan gula 2007 sebesar 1,1 juta ton.
Untuk menjalankan sistem distribusi itu, ujarnya, pemerintah memutuskan akan menggunakan Bulog yang wajib menyalurkan persediaan sebesar 330 ribu ton per bulan.
"Ini untuk memenuhi konsumsi gula 250 ribu ton per bulan. Sedangkan kelebihan persediaan gula sebesar 80 ribu ton akan dijadikan cadangan operasi pasar," kata Sofyan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008