Jakarta (ANTARA News) - Pebulutangkis tunggal putra Sony Dwi Kuncoro mengakui pukulannya terlalu mudah dimatikan saat ia kehilangan game pertama melawan rekan senegaranya, Taufik Hidayat, pada pertandingan Grup B Final Super Series Masters, Kamis.

"Pada game pertama Taufik terlalu mudah mematikan pukulan saya, tetapi game kedua dan ketiga saya mulai tidak gampang mati," ujar Sony. mengenai kemenangan tiga game atas Taufik 23-25, 21-14, 21-11 di Stadion Tertutup Likas, Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.

"Mungkin Taufik agak kelelahan jadi banyak pukulan-pukulannya yang mudah mati sendiri," tambahnya.

Selain itu, kata pebulutangkis peringkat empat dunia tersebut, ia berusaha untuk mempercepat pukulannya dan tidak terburu-buru menyerang.

"Kadang kalau saya ingin menyerang dulu pasti posisi atau pengembalian bola saya tidak akurat, jadi lebih mudah bagi Taufik," lanjutnya.

Kemenangannya merupakan keberhasilan pertama Sony pada Final Super Series yang menggunakan format round robin.

Sementara itu, Taufik mengakui kondisinya kurang menunjang dan Sony dinilainya lebih siap menghadapi pertarungan. "Ya, kondisinya tidak menunjang, Sony lebih siap," ujar Taufik yang sempat mengundurkan diri dari turnamen bulutangkis dengan hadiah 500.000 dolar AS itu, dengan alasan cedera.

Kemenangan ini menempatkan Sony memimpin klasemen Grup B, diikuti Joachim Persson yang juga sudah mengumpulkan satu kemenangan, Andrew Smith di tempat ketiga dan Taufik di posisi terakhir.

Pada Grup A, peringkat satu dunia Lee Chong Wei memimpin, diikuti Peter Gade, Chan Yan Kit dan Wong Choong Hann.

Selanjutnya pada pertandingan sesi petang yang dimulai pukul 17.00 waktu setempat, Sony akan melawan pemain Inggris, Andrew Smith, sedangkan Taufik bertemu pebulutangkis Denmark, Joachim Persson yang pernah mengalahkannya di Jepang Super Series September lalu.

Meski baru saja melalui pertandingan tiga game pada ganda campuran, pasangan putri Vita Marissa/Liliyana Natsir berhasil meraih kemenangan dua game langsung atas pasangan Thailand, Duang Anong Aroonkesorn/Kunchala Voravichitchaikul 21-16, 21-18.

Kemenangan itu adalah keberhasilan pertama mereka pada Grup A yang dihuni Vita/Liliyana, Ha Jung Eun/Kim Min Jung dari Korea, pasangan Belanda, Judith Meulendijks/Yao Jie dan Aroonkesorn/Voravichitchaikul

Hari pertama turnamen yang baru pertama kali digelar itu dipastikan akan melelahlan bagi Vita dan Liliyana yang harus bermain tiga kali, dua kali pada ganda campuran dan sekali pada ganda putri.

Pada ganda campuran, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl memimpin klasemen Grup B setelah meraih dua kemenangan.

Pada pertandingan kedua ganda Denmark itu menang atas Lim Khim Wah/Wong Pei Tty 20-22, 21-18, 21-1, setelah sebelumnya menang atas Anthony Clark/Donna Kellogg dari Inggris 13-21, 21-16, 21-15.

Pasangan Thailand Songphon Anugritayawon/Kunchala Voravichitchaikul menjadi peserta pertama yang mengalami dua kekalahan dan berada di posisi terakhir Grup B.

Kekalahan pertama 19-21, 21-17, 13-21 dari Lim Khim Wah/Wong Pei Tty yang untuk sementara menghuni tempat ketiga, dan kekalahan kedua 13-21, 13-21 dari Anthony Clark/Donna Kellogg yang berada di urutan kedua.

Pada Grup A, Nova Widianto/Liliyana Natsir untuk sementara berada di urutan pertama, diikuti Sudket Prapakamol/Saralee Thungthongkam, Robert Blair/Imogen Bankier, dan Flandy Limpele/Vita Marissa. (*)

Copyright © ANTARA 2008