Meulaboh (ANTARA) - Bupati Aceh Barat H Ramli MS mengatakan satu unit kapal berbendera Iran yang berisi 14 warga negara asing (WNA) di perairan Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat diduga kuat bukan milik nelayan.
“Informasi yang saya terima dari Imigrasi dan petugas terkait, WNA yang terdampar ini kemungkinan kuat bukan kalangan nelayan. Karena tidak ditemukan peralatan nelayan atau sejenisnya,” kata Bupati Ramli MS di Meulaboh, Jumat (31/1).
Baca juga: Imigrasi sebut WNA buat gaduh di RSUD Meulaboh, minta disuntik morfin
Menurutnya, kapal yang kini ditambatkan di sekitar perairan Teluk Meulaboh tersebut masih dalam tahapan penyelidikan pihak terkait, sehingga penanganannya diserahkan kepada pihak berwenang.
Tidak hanya itu, kapal tersebut juga masih dalam keadaan baru dan hal ini masih menjadi penyelidikan agar bisa dipastikan siapa sebenarnya WNA yang terdampar ini.
Meski pun demikian, kata Ramli MS, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat masih tetap melakukan pertimbangan kemanusiaan dengan memberikan aneka bantuan kepada warga asing tersebut, terdiri dari beras, minyak goreng dan aneka makanan lainnya.
Baca juga: 14 warga Iran terdampar di Meulaboh tak berdokumen imigrasi
Pendistribusian makanan dilakukan menggunakan kapal dan diserahkan oleh perwakilan pejabat pemerintah daerah dan turut disaksikan oleh pihak terkait.
“Intinya WNA yang terdampar ini kita serahkan prosesnya kepada pihak berwenang, pemerintah daerah hanya memberikan bantuan kemanusiaan saja karena WNA ini adalah manusia juga. Kita wajib mengedepankan hak asasi manusia (HAM), soal hukum biarlah menjadi wewenang aparat terkait,” kata Ramli MS menuturkan.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020