Moskow,  (ANTARA News) - Rusia akan memberi hadiah berupa 10 jet tempur MiG-29 pada Lebanon. Pesawat yang oleh NATO diberi nama sandi "Fulcrum" tersebut adalah salah satu dari jet militer Rusia yang paling maju dan dirancang untuk peran superioritas di udara.

Kantor-kantor berita Rusia mengutip Kepala Dinas Kerjasama Militer dan Teknik Federal Rusia,  Mikhail Dmitriyev, yang mengatakan bahwa Moskow dan Beirut juga sedang membicarakan transaksi kendaraan lapis baja.

Reuters melaporkan pesawat buatan Rusia itu mungkin akan menimbulkan kekhawatiran bagi Israel.  Sepuluh MiG 29 memang belum bisa langsung menantang superioritas udara Israel, namun cukup untuk mengancam penerbangan Israel di atas Lebanon dan Suriah.

"Kementerian Pertahanan Rusia telah memutuskan untuk memasok 10 dari jet tempur MiG-29-nya ke Lebanon sebagai bentuk bantuan militer dan teknik," Dmitriyev seperti dikutip mengatakan pada wartawan.

Kementerian Pertahanan Rusia akan menanggung biayanya. Ia mengatakan: "Bantuan militer dan teknik itu telah dibayar dengan anggarannya".

Awal bulan ini komandan pasukan udara Rusia melarang terbang semua jet MiG-29 negara itu setelah salah satu pesawat tersebut jatuh di Siberia timur, kecelakaan seperti itu yang kedua kalinya dalam beberapa bulan. Pilotnya tewas dalam kecelakaan terakhir itu.

Kantor Dmitriyev belum dapat dihubungi untuk keterangan lebih lanjut sedangkan kementerian pertahanan menolak berkomentar.

Perjanjian mengenai pasokan jet tempur itu telah dicapai di Moskow pada hari Selasa saat pembicaraan antara Menteri Pertahanan Lebanon Elias al-Murr dan timpalannya dari Rusia Anatoly Sedyukov, Kantor Berita RIA melaporkan.

Dmitriyev tidak memberikan kerangka waktu bagi pengiriman jet-jet itu ke Lebanon maupun seberapa banyak dana yang dikeluarkan.

Ia mengatakan pesawat-pesawat itu tidak baru dan setiap pesawat terbang  berbeda  derajat ketahananannya.

"Kami menganggap tentara Lebanon sebagai penjamin penting stabilitas negara itu, karenanya pasukan bersenjata negara itu harus diperkuat," kata Dmitriyev.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008