Cilacap (ANTARA News) - Penurunan harga bahan bakar (BBM) jenis solar dari Rp5.500 menjadi Rp4.800 per liter belum sesuai dengan harapan nelayan.
"Penurunan harga solar sebesar Rp700/liter, belum sesuai dengan harapan kita. Meski demikian, kita bersyukur dengan adanya penurunan harga tersebut," kata Ketua II Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap, Indon Cahyono, di Cilacap, Kamis.
Ia mengatakan, harga solar yang diharapkan nelayan yakni pada kisaran Rp4.000/liter.
Menurut dia, harga tersebut diperoleh berdasarkan asumsi harga minyak dunia yang berada pada kisaran 42-44 dolar AS per barel.
"Satu barel sama dengan 19 liter, berarti harga minyak dunia sekitar 0,26 dolar AS per liter atau sekitar Rp2.800/liter," katanya.
Jika biaya produksi diasumsikan sebesar Rp1.000 per liter, kata dia, harga solar dapat berada pada kisaran Rp3.800-Rp4.000/liter.
Dengan demikian, lanjutnya, harga solar dapat sesuai dengan harapan nelayan yakni sebesar Rp4.000/liter.
Ia mengatakan, jika ternyata harga minyak dunia kembali melonjak hingga 95 dolar AS seperti asumsi APBN, nelayan berharap harga solar tidak melebihi Rp6.000/liter.
"Jika harga minyak dunia naik lagi, kita berharap patokan tertinggi harga solar sebesar Rp6.000/liter," katanya.
Disinggung mengenai ketersediaan solar bagi nelayan Cilacap, dia mengatakan, hal tersebut dapat diperoleh melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan yang dikelola Koperasi Unit Desa Mino Saroyo.
Namun saat ini, kata dia, nelayan sulit memperoleh solar lantaran pasokan ke SPBBN berkurang, hanya 23 ton per hari. Padahal kebutuhan nelayan dalam sehari lebih dari 23 ton.
Dia mencontohkan kebutuhan satu kapal "long line" yang membutuhkan sekitar 20 ton solar sekali jalan. Padahal di Cilacap ada sekitar 140 unit kapal "long line".
Selain itu, kapal-kapal jenis "compreng" yang mencapai 240 unit, masing-masing membutuhkan sekitar 1.500 liter untuk sekali melaut.
"Saat ini nelayan tidak mungkin mencampur solar dengan minyak tanah karena bahan bakar tersebut (minyak tanah, red.) juga sulit didapat. Untuk itu kita berharap, pasokan solar untuk nelayan ditambah," kata Indon Cahyono. (*)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008
1 BARREL = 19 Liter bukannya
1 BARREL = 158,...Liter jadi tolong yg bener yg mana ?????
DHS\'74