Rektor Unhas: Bentrok Sudah Direncanakan

Makassar (ANTARA News) - Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Idrus Paturusi mengatakan bahwa bentrok antara polisi dan mahasiswa yang terjadi di kampus Unhas dua hari terakhir, sudah direncanakan oleh orang tak bertanggungjawab.

Hal tersebut diketahui dari SMS seorang oknum pejabat di lingkungan Unhas sendiri beberapa pekan lalu, kata Idrus di Makassar, Rabu petang.

"Sekitar tiga minggu lalu saya menerima SMS. Isinya mengatakan bahwa Unhas akan chaos. Ternyata terjadinya sekarang," ujarnya.

Meski tak menyebutkan namanya, ia mengaku mengenal si pengirim pesan tersebut.

Rektor Idrus Paturusi juga sangat menyayangkan aksi polisi yang dinilainya anarkis dan sangat berlebihan dengan masuk ke dalam lingkungan kampus mengejar mahasiswa.

Saat ini Idrus telah meminta kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulselbar, Irjen Pol. Sisno Adiwinoto dan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Makassar Timur, AKBP. Kamaruddin, untuk membebaskan mahasiswanya yang tidak terlibat bentrokan. Sementara mahasiswa yang terluka, dimintanya agar segera dilarikan ke rumah sakit.

Dalam bentrokan yang berlangsung siang tadi, polisi mengamankan sembilan mahasiswa yang diduga sebagai provokator. Malam ini, polisi sudah menarik puluhan personilnya yang masuk hingga ke dalam kampus.

Bentrokan dipicu ketika ratusan mahasiswa Unhas melakukan unjuk rasa di depan kampus mereka, menentang pengesahan UU Badan Hukum Pendidikan (BHP) dengan menutup seluruh ruas jalan.

Bentrokan ini merupakan bentrokan kedua setelah Selasa (16/12) kemarin, mahasiwa Unhas juga berunjuk rasa dan juga terlibat bentrok dengan polisi.(*)

23 Januari 2009

Polisi bertindak, Salah. Gak bertindak juga salah. tapi kalo Saya jadi Polisi dan terus dilempar batu oleh Mahasiswa bukan hanya ngejar masuk kampus. ke neraka juga saya kejar. makanya saya gak jadi POLISI. Jadilah Mahasiswa yang baik. demo ya demo tapi jangan ngganggu kegiatan orang lain. (bakar bakar ban di jalan dsb). Baru kena injak dan pentungan Polisi sudah pada NANGIS. jadi mahasiswa jangan Cengeng. Rektor Unhas gak perlu minta tolong Polisi kalo mahasiswanya Domo lagi. Ok Boossss........

0 0 Balas LaporkanHapus
21 Desember 2008

mengecam tindakan mahasiswa yang anarkis. emosi boleh-boleh saja, tapi coba berpikirlah secara bijak. Polisi juga harus tahu diri dan menahan emosi karena pemukulan terhadap mahasiswa tersebut merupakan suatu tindakan penganiayaan yang melanggar HUKUM. \"Penegak Hukum kok Melanggar HUKUM...????\" Mungkin saja mahasiswa yang DIHAJAR itu tidak terlibat dan tidak bersalah......

SALAM PERGERAKAN......!!!!!!

0 0 Balas LaporkanHapus
18 Desember 2008

Sebagai orang tua tentunya seorang Bapak akan melindungi anaknya. Begitu juga Rektor. Tapi sebaiknya Bapak juga harus bisa menempatkan diri pada posisi POLISI... Se sabar-sabarnya manusia bila dilempari batu dan muncul rasa sakit.. PASTI amarah akan muncul...Begitu juga POLISI. Yang saya heran .. dimana letak INTELEKTUALITAS anda sebagai MAHASISWA? .. Pakai OTAK DONG jangan PAKAI \"BOLOT\" kalau mau bertindak.. Bagi POLISI, semoga bisa lebih BIJAK dan ADIL menyingkapi masalah ini..

0 0 Balas LaporkanHapus