Jeddah (ANTARA News) - Keterlambatan pemulangan jemaah haji ke tanah air melalui Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, diperkirakan akan terus terjadi hingga pekan depan, setelah kepadatan lalu lintas penerbangan melalui bandara itu berkurang.
"Keterlambatan seperti ini biasanya terjadi pada sepuluh hari pertama, ini sudah hari keempat. Enam hari lagi mudah-mudahan sudah mulai lancar," kata Vice President Hajj PT Garuda Indonesia Hady Syahrean di Jeddah, Rabu.
Hady mengatakan keterlambatan pemulangan jemaah haji tahun ini jauh lebih buruk dibandingkan keterlambatan pemulangan jemaah haji pada tahun-tahun sebelumnya.
"Tahun ini paling jelek. Tahun lalu `on time performance` kita 94,8 persen tapi tahun ini menurut data awal di Jakarta hanya 91,6 persen," katanya.
Hal itu, menurut dia, utamanya terjadi karena fasilitas di Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz kurang menunjang lalu lintas penerbangan.
Jumlah tempat parkir pesawat di bandara haji yang baru digunakan tahun 2008 itu, katanya, jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah tempat parkir yang disediakan untuk lalu lintas jemaah haji di bandara lama pada tahun-tahun sebelumnya sehingga pilot membutuhkan waktu lebih lama untuk memarkir pesawat.
"Sebelumnya ada sekitar 36 `parking stand` tapi sekarang cuma ada 26 `parking stand` untuk semua penerbangan. Kadang pilot sampai harus berputar-putar lebih dari dua jam untuk mendapatkan tempat parkir," katanya serta menambahkan Terminal Haji Bandara Raja Abdul Aziz sedikitnya disinggahi 190 pesawat setiap hari.
Dengan frekuensi penerbangan yang padat selama musim haji, dia melanjutkan, gerbang masuk (gate) penumpang yang tersedia di bandara beratap puluhan payung raksasa berwarna krem itu juga sangat terbatas.
"Hanya ada 14 `gate` yang dioperasikan, sementara jumlah penerbangan setiap hari minimal 190 penerbangan, jadi kalau dihitung setiap penerbangan paling tidak harus menunggu rata-rata 71 menit untuk mendapatkan `gate`. Padahal waktu yang diberikan otoritas bandara bagi setiap penerbangan cuma dua jam," katanya.
Tanggal 13 Desember lalu, keberangkatan jemaah kelompok terbang dua asal embarkasi Solo tertunda tiga jam dan keberangkatan jemaah kloter tiga asal kota yang sama tertunda 14 jam 15 menit karena pesawat Garuda Indonesia yang akan mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin.
Selanjutnya, pada 15 Desember, pesawat Garuda Indonesia yang akan mengangkut jemaah kelompok terbang empat asal embarkasi Ujungpandang mengalami kerusakan sehingga pemberangkatan mereka ke tanah air tertunda hingga 38 jam 45 menit.
Jemaah kelompok terbang empat asal embarkasi Ujungpandang yang dijadwalkan meninggalkan Jeddah menuju tanah air pada 15 Desember pukul 03.05 waktu setempat baru bisa berangkat tanggal 16 Desember pukul 17.50.
Jemaah dari kelompok terbang lima embarkasi Ujungpandang juga tertunda. Mereka dijadwalkan berangkat tanggal 16 Desember pukul 07.30, namun keberangkatannya diundur menjadi pukul 20.00.
Keberangkatan tujuh kelompok terbang jemaah haji lain ke tanah air pada Selasa (16/12) juga tertunda antara enam hingga 15 jam. Mereka antara lain berasal dari kelompok terbang delapan embarkasi Solo, kelompok terbang tujuh embarkasi Surabaya, kelompok terbang sembilan embarkasi Solo dan kelompok terbang tiga embarkasi Balikpapan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008