Jakarta, (ANTARA News )- Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta, Rabu sore naik 180 poin lebih besar dibanding pagi yang mencapai 150 poin, akibat penurunan bunga AS oleh Federal Reserve (The Fed) yang didukung oleh aktifnya Bank Indonesia (BI) mengawasi pergerakan pasar.

"Ketatnya BI mengawasi bank-bank asing di pasar, memberikan sentimen positif terhadap rupiah sehingga mata uang lokal itu bergerak naik, "kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta, Rabu.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat menjadi Rp10.930/10.11.055 dibanding hari sebelumnya yang mencapai Rp11.100/11.150 per dolar AS atau naik 180 poin.

Rully mengatakan, kenaikan rupiah yang cukup besar itu diharapkan pada hari berikut bisa kembali menguat, karena kebutuhan dolar AS di pasar mulai berkurang.

"Kami optimis rupiah akan kembali menguat hingga mendekati angka Rp10.500 per dolar AS, apabila kondisi pasar seperti ini," katanya.

Rupiah sebelumnya sempat terpuruk hingga mencapai Rp12.350 per dolar AS, akibat aksi BUMN seperti Pertamina dan PLN yang merupakan perusahaan pemerintah yang paling banyak memerlukan dolar AS untuk membayar hutang yang sudah jatuh tempo.

Berkurangnya tekanan pasar terhadap rupiah, menurut dia, juga karena pemerintah telah menurunkan harga premium dan solar yang berdampak positif terhadap pasar dan peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008