Jakarta (ANTARA News) - Indonesia ditargetkan bebas dari virus flu burung pada 2014 melalui berbagai kegiatan program pengendalian penyakit HPAI (high patogenic Avian Influenza) yang menyerang ternak unggas tahap II selama 2009-2011.
Dirjen Peternakan Departemen Pertanian, Tjeppy D. Soedjana, di Jakarta, Rabu, mengatakan saat ini dari 33 provinsi di Indonesia, baru dua yang bebas flu burung, yakni Gorontalo dan Maluku Utara.
Menurut dia, provinsi yang bebas flu burung akan diperbanyak, dengan program intensifikasi diharapkan nantinya mampu menekan angka kematian unggas.
"Kalau semuanya lancar secara nasional bisa bebas flu burung pada 2014," katanya.
Pada tahun depan, tambahnya, sebelum April 2009 Kalimantan Barat siap mendapatkan status bebas flu burung dan selanjutnya diharapkan diikuti provinsi lainnya di Kalimantan.
Dari catatan Deptan, virus flu burung selama 2008 telah tersebar di 294 kabupaten di 31 provinsi di Indonesia yang menyebabkan kematian unggas secara nasional mencapai 46.014 ekor.
Tingkat penyebaran virus flu burung selama tahun ini lebih tinggi dibanding tiga tahun lalu yang hanya berada di 158 kabupaten/kota pada 25 provinsi sementara jumlah kematian ungga mencapai 1,06 juta ekor.
Untuk menanggulangi penyebaran virus flu burung pada hewan, menurut Dirjen Peternakan, pemerintah menetapkan empat regional sebagai prioritas utama selama 2009-2011.
Keempat regional adalah Jawa bagian Barat meliputi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat, Wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Lampung, Sumatera kecuali Bangka Belitung dan regional Bali.
Selain itu daerah yang merupakan prevalensi rendah adalah Maluku, Papua, Papua Barat, NTB, NTT, Kalimantan, Bangka Belitung serta Daerah bebas flu burung yakni Gorontalo dan Maluku Utara.
Selama 2009-211, tambahnya, pemerintah juga akan melakukan pengendalian HPAI secara progresif, sehingga dapat mengurangi dampak penyakit flu burung terhadap produksi unggas komersial serta kesejahteraan masyarakat
Upaya lain untuk menanggulangi penyebaran virus flu burung pada ternak unggas yakni menurunkan tim pelacak dan perespon cepat penyakit HPAI (PDSR).
Sejak dibentuk pada 2006 hingga kini telah dilatih 2.200 petugas PDSR yang tersebar di 27 provinsi mencakup 342 kabupaten/kota.
Pemerintah juga akan melakukan intervensi pasar tradisional yang menjual unggas hidup serta tempat penampungan unggas sebagai langkah intensifikasi menghadapi penyebaran virus flu burung pada ternak unggas.
Menurut Tjeppy, intervensi pasar tradisional dan rantai pemasaran unggas dilakukan melalui penataan pasar unggas, tempat penampungan unggas, tempat pemotongan unggas serta sistem transportasi unggas. (*)
Copyright © ANTARA 2008