Jakarta (ANTARA) - Pemerintah sudah menyiapkan skenario pemulangan warga negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China, yang sedang menghadapi wabah akibat penyebaran virus corona baru (2019-nCov).
"Semua skenario, opsi, dan alternatif-alternatif sudah kami siapkan bersama, namun pelaksanaannya masih menunggu perkembangan situasi dan kondisi di sana," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan bahwa secara umum Kementerian Luar Negeri telah menyiapkan dua skenario pemulangan WNI dari Wuhan, yakni mengeluarkan WNI dari Provinsi Hubei lalu menjemput mereka pulang atau menjemput langsung mereka dari Wuhan menggunakan pesawat Indonesia jika diizinkan.
Menurut dia, pemerintah juga sudah menyiapkan sarana transportasi untuk memulangkan WNI dari Wuhan dan saat ini pemerintah tinggal menunggu izin dari otoritas China untuk memulangkan WNI dari Wuhan.
"Warga negara kita totalnya ada 243 orang dengan 98 di antaranya berada di Wuhan kota. Sisanya tersebar di daerah sekitar," kata Anung.
Pemerintah siapkan dua skenario evakuasi WNI di Wuhan
Ia menjelaskan pula bahwa untuk melakukan evakuasi pemerintah lebih dulu harus mendata jumlah, nama dan alamat, status, dan kondisi kesehatan warga negara Indonesia yang berada di Wuhan.
Data-data tersebut, menurut dia, penting mengingat selama ini kasus kematian akibat infeksi virus corona baru disertai faktor penyerta seperti penyakit menular maupun usia lanjut.
"Ada yang infeksi, ada penyakit menular, ada karena sudah terlalu tua dan sebagainya, sehingga data ini penting untuk dilengkapi semua WNI di sana," kata Anung.
Ia juga mengemukakan pentingnya memahami bahwa sampai saat ini pergerakan orang dari dan menuju Kota Wuhan masih dalam pengawasan ketat. Orang yang hendak keluar dari Kota Wuhan atau Provinsi Hubei harus mendapat izin dari otoritas China.
Baca juga:
MER-C siap bantu pemerintah evakuasi WNI dari Wuhan
Pemerintah matangkan persiapan untuk evakuasi WNI dari Hubei
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020