New York (ANTARA News/Reuters) - Harga saham di bursa Wall Street bergerak naik pada transaksi Selasa setelah Federal Reserve mengubah lagi buku neracanya dengan memangkas bunga pinjaman pada tingkat terendah sampai nol dan berikrar untuk mengambil lebih banyak langkah yang tidak biasa untuk menghadapi semakin dalamnya resesi.

Bank-bank terpaksa menaikan bunga lebih tinggi lagi didorong oleh langkah The Fed mematok tingkat suku bunga pada level seperempat persen (25 basis poin) dan rugi kuartalan yang diderita oleh perusahaan yang selama ini menjadi simbol atau ikon Wall Street, Goldman Sahs, yang tidak lagi semengerikan seperti kebanyakan orang takutkan.

Harga saham Goldman Sachs menguat 14 persen sehingga ikut mengangkat indeks saham sektor keuangan Standard & Poor's 11 persen.

Harga saham naik perlahan sepanjang transaksi Selasa didorong oleh optimisme bahwa dalam pertemuan terakhirnya pada 2008, The Fed mungkin akan mengambil langkah dramatis dalam upaya memerangi krisis kredit dan melambatnya perekonomian.

Trend pergerakan harga ini sempat terbakar oleh pernyataan bank sentral AS Selasa siang itu yang akhirnya mengerek indeks "benchmark" Standard & Poor's ke level penutupan tertinggi sejak 10 November lalu dan mendorong indeks-indeks saham utama lainnya mencapai performa harian terbaiknya dalam bulan ini.

"Penurunan bunga sungguh lebih dari yang diperkirakan kebanyakan orang dan itu benar-benar membantu pasar (mengambil posisi beli). Dorongan terbesar datang dari pernyataan (Gubernur The Fed) Bernanke yang menyatakan The Fed akan mundur dari pasar dan lebih berupaya mengendurkan tekanan pada (risiko) kredit," kata Jocelynn Drake, analis pasar pada Schaeffer's Investment Research di Cincinnati, Ohio.

"Kami melihat The Fed benar-benar ingin menjauh dari pasar saat ini juga."

Indeks Dow Jones (DJIA) hari ini naik 359,61 poin atau 4,20 persen menjadi 8.924,14, demikian pula indeks Standard & Poor's 500 yang melonjak 44,61 poin atau 5,14 persen menjadi 913,18, sedangkan Nasdaq merangsek 81,55 poin atau 5,41 persen menjadi 1.589,89 poin.

Kenaikan indeks pada transaksi saham Selasa itu adalah lesakkan poin dan persentase tertinggi untuk indeks Dow Jones sejak 24 November 2008 dan mengatrol indeks kumpulan saham "blue chip" itu naik 11 persen sepanjang bulan ini.

Cintai The Fed

Dengan suara mutlak, (Dewan Gubernur) The Fed menurunkan tingkat suku bunga acuan lebih besar dari diperkirakan selama ini, sesedikitnya tigaperempat persen (75 basis poin) untuk mendekati target nol persen atau 0,25 persen dari tingkat bunga selama ini 1 persen.

Bank sentral AS ini menyatakan akan mengerahkan segala cara yang ada demi mencapai lagi pertumbuhan ekonomi dan menciptakan stabilitas harga.

Harga saham Goldman Sachs naik justru setelah perusahaan ini menderita rugi kuartalan mereka yang pertama sejak menjadi perusahaan publik pada 1999, namun gambaran kinerja ini tidak seburuk yang diprediksi sebelumnya.

Harga saham JPMorgan Chase & Co yang menjadi saham berperforma terbaik dalam indeks Dow Jones melonjak 13 persen atau 32,25 dolar AS, sedangkan Goldman sendiri naik 76 dolar AS atau 14,4 persen.

Harga saham perusahaan-perusahaan konstruksi juga melonjak terdorong oleh penurunan suku bunga the Fed yang dipercaya para investor bakal menstimulasi permintaan kredit dan beli rumah.

Hari itu, indeks kumpulan saham sektor konstruksi (Dow Jones US Home Construction), melambung 11,2 persen.

Harga saham produsen rumah mewah, Toll Brothersleaped, naik 9,2 persen menjadi 22,22 dolar AS, sementara saham D.R. Horton Inc, perusahaan konstruksi terbesar di AS, memetik untung 11 persen menjadi 7,79 dolar AS.

Sentimen pasar juga membaik setelah mendapat suntikan penampilan kinerja kuartalan perusahaan retail elektronik Best Buy yang lebih baik dari prediksi, yang langsung mengguyur sentimen beli pada saham-saham teknologi.

Perusahaan-perusahaan seperti Microsoft Corp dan Intel, yang menangguk pendapatan cukup besar dari naiknya permintaan produk-produk elektronik dari konsumen, menjadi dua saham yang termasuk berkinerja terbaik di Nasdaq.

Saham Best Buy melonjak hampir 18 persen menjadi 27,68 dolar AS setelah pendapatan kuartalannya jauh lebih besar dari prediksi dan perusahaan ini mengungkapkan rencananya menawari karyawan membeli saham perusahaan itu serta mengurangi pembukaan kantor-kantor baru, dalam rangka menekan dampak menurunnya permintaan barang dari konsumen.

Saham Microsoft terangkat 5,6 persen menjadi 20,11 dolar AS sementara Intel menikmati kenaikan harga saham 7,2 persen menjadi 15,64 dolar AS.

Harga saham General Electric naik 5,7 persen menjadi 17,92 dolar AS setelah konglomerat AS ini menerbitkan tuntunan kerja perusahaan sampai akhir 2008, namun pedoman ini tak menyebutkan secara khusus mengenai bagaimana mencapai rasio pendapatan terhadap saham (earning per share) masa berikutnya.

Data ekonomi terbaru terus menunjukkan dampak resesi terhadap perekonomian AS di mana harga konsumsi di AS jatuh untuk kedua kalinya ke rekor terendah pada November lalu, sementara harga rumah juga jatuh ke rekor terendah baru.

Volume alih saham pada transaksi Selasa waktu AS di Bursa Efek New York (NYSE) itu terbilang rendah di mana hanya 1,54 miliar lembar saham yang berpindahtangan, di bawah prediksi rata-rata harian 1,90 miliar saham, sedangkan di Nasdaq, sebanyak 2,27 miliar saham telah diperdagangkan, di atas rata-rata harian tahun lalu 2,17 miliar lembar saham.

Jumlah saham naik jauh lebih banyak ketimbang saham turun di mana di NYSE rasionya mencapai 6:1, sementara di Nasdaq perbandingannya adalah tujuh naik melawan dua turun. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008